Saturday, October 11, 2025
EnglishIndonesian
EnglishIndonesian

Dewan Pengarah Aliansi Zero Waste Indonesia

YUYUN ISMAWATI DRWIEGA | NEXUS 3 FOUNDATION

Yuyun Ismawati Drwiega adalah salah satu pendiri dan Penasihat Senior untuk Nexus3 Foundation (Nexus for Health, Environment and Development). Yuyun seorang aktivis dan peneliti di bidang kesehatan lingkungan, kimia, merkuri, plastik dan limbah. Dia juga penerima 2009 Goldman Environmental Prize. Di tingkat regional dan global, Yuyun merupakan anggota Dewan Pengarah IPEN, BreakFreeFromPlastic, ICEL, dan Perkumpulan Prakarsa. Baru-baru ini terlibat sebagai salah satu Duta Proyek Bumi. Meraih gelar Sarjana Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung dan MSc. in Environmental Change and Management di Universitas Oxford

HERMAWAN SOME | NOL SAMPAH

Hermawan Some adalah pendiri Nol Sampah Surabaya, dengan pengalaman lebih dari dua dekade di isu pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat. Ia merupakan alumnus Biologi Universitas Airlangga (UNAIR). Hermawan mendirikan Komunitas Nol Sampah Surabaya pada 2009, yang berfokus pada pengurangan sampah dari sumber melalui pengorganisasian komunitas, advokasi kebijakan dengan Pemerintah Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya, serta edukasi publik. Ia mendorong lahirnya Perwali No. 16 Tahun 2022 tentang pelarangan tas kresek di Surabaya, serta aktif mendampingi komunitas nelayan, masyarakat pesisir, dan sekolah-sekolah dalam menerapkan praktik zero waste secara berkelanjutan.
Contact Person: Hermawan Some - hermawansome@gmail.com

DWI SAWUNG| WALHI NASIONAL

Dwi Sawung adalah Manajer Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), yang juga merupakan bagian dari jaringan Friends of the Earth Indonesia. Selama lebih dari sepuluh tahun, ia telah berfokus pada isu-isu strategis terkait energi dan pertambangan, termasuk pengaruhnya terhadap lingkungan hidup dan komunitas lokal. Dalam perannya, Sawung aktif mengadvokasi kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan, serta mengawal berbagai kasus kerusakan lingkungan akibat proyek infrastruktur besar, pembangunan energi kotor, dan kegiatan ekstraktif lainnya. Ia juga terlibat langsung dalam kerja-kerja pengorganisasian masyarakat di tingkat akar rumput, mendampingi komunitas untuk memperkuat kapasitas mereka dalam mempertahankan wilayah kelola rakyat dari ancaman proyek yang merusak ekosistem dan mengancam kehidupan mereka.

DARU SETYORINI | ECOTON

Daru Setyorini merupakan manajer pengembangan proyek di ECOTON, sebuah LSM lingkungan yang bekerja untuk mempromosikan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan pengelolaan lahan basah berkelanjutan di Indonesia. Program ECOTON meliputi ekologi lahan basah, pendidikan lingkungan untuk anak-anak, pengembangan kapasitas untuk masyarakat lokal, advokasi, dan rehabilitasi lahan basah. Selain di ECOTON, dia juga bekerja sebagai dosen Ekologi untuk mahasiswa pascasarjana dalam manajemen lingkungan di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). Saat ini Daru bersama ECOTON sedang mengerjakan konservasi Sungai Brantas dan konservasi bakau di Jawa Timur. mereka bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat lokal dan nasional serta dengan organisasi internasional. Di tingkat lokal mereka bekerja dengan pemerintah desa dan kabupaten, sekolah, agen perlindungan lingkungan, dewan pembangunan daerah, otoritas pengelolaan sungai, dan kepolisian. Kami bekerja dengan organisasi internasional seperti Ashoka Foundation, WWF AS, IUCN NL, LEAD, Greenpeace, Wetlands International, dan Birdlife.

DAVID SUTASURYA | YPBB

David Sutasurya, merupakan seorang pendiri Yayasan Pengembang Biotek dan Biosains yang berganti nama menjadi Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) pada tahun 2021. Sejak 1993, David mendirikan YPBB dengan komitmen untuk memberikan literasi keberlanjutan lingkungan, bagi masyarakat di berbagai lapisan. David merupakan alumni dari jurusan Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB), sekaligus penerima penghargaan Ashoka Fellows. Perjalanan karir David dimulai pada tahun 1997-1998 ketika ia berperan sebagai Staf Pendidikan Lingkungan di Situ Gunung Eco Resort. Bersama YPBB, David menggagas dan mengimplementasikan proyek-proyek inovatif yang mendukung keberlanjutan bumi. David juga terlibat sebagai Tenaga Ahli Jabar Juara dan Tenaga Ahli Satgas PPK Citarum (2019-sekarang) dan pernah menjadi bagian dari Regional Advisory Committee Global Alliance For Incinerator Alternatives (2018-2019). David terlibat sebagai Tenaga Ahli dalam inisiatif Bandung Darurat Sampah bersama tim Bandung Juara Bebas Sampah. Bersama gerakan Bandung Darurat Sampah, David berusaha untuk melakukan advokasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat serta pemerintah tentang efek buruk dan merugikan sampah terhadap lingkungan, sekaligus menyajikan solusi yang berkelanjutan.

Tiza Mafira | Dietplastik Indonesia

Tiza Mafira, S.H., LL.M., lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010), ahli hukum dan kebijakan lingkungan, fokus pada perubahan iklim dan pengelolaan sampah. Sejak 2013, Tiza mendirikan dan menjadi Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), NGO yang membatasi plastik sekali pakai lewat kesadaran masyarakat dan perubahan kebijakan. Berhasil mempengaruhi 50+ kota di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bali untuk melarang kantong plastik. Tiza meraih penghargaan termasuk UN Ocean Hero (2018), Anugerah Revolusi Mental Pemerintah Republik Indonesia (2019), Indika Energy Award (2019), Gen.T Award pemimpin masa depan Asia (2020), Women of The Year Her World Indonesia (2021). Tiza terlibat dalam film dokumenter "The Story of Plastic" (2019), yang meraih Emmy Award 2021, serta "Pulau Plastik" (2021). Sehari-hari Tiza juga aktif memimpin Climate Policy Initiative Indonesia, lembaga riset (think thank) nirlaba yang fokus dalam analisis kebijakan perubahan iklim, lahan, energi terbarukan. Sebelumnya dia berpengalaman di Makarim & Taira S (6 tahun), Boston, McKinsey & Co, dan Kantor Staf Khusus Presiden periode pertama Susilo Bambang Yudhoyono.

Titik Eka Sasanti | GITA PERTIWI

Titik Eka Sasanti menamatkan pendidikan Sarjana Peternakan di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Titik telah bergabung selama lebih dari 20 tahun di Yayasan Gita Pertiwi yang merupakan lembaga yang memfokuskan diri pada kegiatan pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat. Sejak tahun 2015 hingga saat ini, Titik menjabat sebagai Direktur Program Gita Pertiwi. Titik terlibat sebagai konsultan, koordinator, inisiator, fasilitator hingga tim riset dalam berbagai kegiatan pengembangan program yang berorientasi pemberdayaan dan pengembangan sikap kritis masyarakat melalui isu lingkungan hidup dan keadilan sosial.

CATUR YUDHA HARIANI | PPLH BALI

Catur Yudha Hariyani, perempuan asal Jawa Timur sudah 24 tahun menetap di Bali dan menjadi direktur Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali. Berlatar sarjana pertanian dengan jurusan Agribisnis, Catur sudah bekerja pada isu sampah sejak tahun 1998 hingga saat ini. Pendekatannya melalui pendidikan lingkungan ke sekolah-sekolah, kampus dan komunitas masyarakat (banjar, pengajian dan sekolah minggu). Menyusun modul/kurikulum dengan guru-guru tentang lingkungan juga melakukan pendampingan pengelolaan sampah di sekolah dan pilot project di beberapa desa-desa sekitar Bali.

Muharram Atha | GREENPEACE

Muharram Atha Rasyadi adalah juru kampanye urban Greenpeace Indonesia yang fokus pada permasalahan plastik sekali pakai. Lulusan S1 Psikologi di Universitas Indonesia dan S2 International Development di University of Bristol ini aktif bergiat di bidang kemanusiaan, kerelawanan, dan lingkungan

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms below to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.