Thursday, November 20, 2025
EnglishIndonesian
EnglishIndonesian

Sampah Organik

Dipimpin oleh: YPBB, PPLH Bali, Gita Pertiwi, WALHI, Dietplastik Indonesia, Nol Sampah
Durasi: 2019 – sekarang
Lokasi: Bandung, Denpasar, Surakarta, Lombok, Jakarta, Kediri, Bali, dan wilayah lainnya

Apa itu sampah organik?
Lebih dari 50% sampah rumah tangga di Indonesia adalah sampah organik. Tanpa pengelolaan yang tepat, sampah ini membusuk di TPA dan menghasilkan metana—gas rumah kaca yang 84 kali lebih kuat dibandingkan CO₂. Di tengah krisis iklim dan TPA yang kian penuh, pengelolaan sampah organik menjadi kunci untuk mengurangi emisi dan membangun sistem pangan yang adil dan berkelanjutan.

Tuntutan Utama:

  1. Larangan Pembuangan Sampah Organik ke TPA
    Mendorong kebijakan yang melarang pembuangan sampah organik ke TPA tanpa proses kompos atau pengolahan terlebih dahulu. Mendukung gerakan Zero Waste to Landfill dan mendorong peraturan daerah.
  2. Daur Ulang Organik adalah Solusi Nyata
    Mempromosikan pengomposan, pengolahan berbasis maggot, dan fermentasi untuk mendaur ulang sampah organik.
  3. Cegah Kehilangan Pangan melalui Sistem Pangan Lokal
    Mendorong produksi dan konsumsi pangan lokal untuk mempersingkat rantai pasok dan mengurangi sampah dari proses transportasi serta penyimpanan. Sertakan edukasi bagi konsumen dan pasar.
  4. Distribusi Pangan Layak Konsumsi yang Berlebih
    Mendukung food sharing, bank pangan, dan redistribusi kepada kelompok rentan seperti pemulung dan masyarakat miskin perkotaan—seperti inisiatif Gita Pertiwi di Surakarta.
  5. Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Komunitas
    Membangun sistem pengomposan di sekolah, pasar, hotel, dan kawasan pariwisata. Menyediakan pelatihan masyarakat, peralatan kompos, dan insentif lokal.
  6. Advokasi Metana & Emisi
    Melalui proyek MERIT bersama YPBB, PPLH, dan Dietplastik Indonesia, melakukan pengukuran metana di TPA dan memperkuat argumen kebijakan yang mengaitkan sampah dengan target iklim Indonesia.

Capaian Utama:
Pengomposan di tingkat komunitas dan sekolah di Bandung, Denpasar, dan kawasan pariwisata
Model food sharing dan bank pangan untuk redistribusi pangan layak konsumsi
Pengukuran emisi metana di TPA dan riset kebijakan berbasis data
Pengembangan model bisnis sampah organik di Bandung untuk direplikasi di kota lain
Dukungan bagi sektor pariwisata dan HoReCa untuk mengurangi sampah pangan dan mengelola sampah organik
Isu sampah organik terintegrasi dalam kampanye Zero Waste Cities dan Eco-SchoolAksi yang Bisa Kita Lakukan:
Hentikan pembuangan sampah organik ke TPA—olah menjadi kompos.
Dukung sistem pangan lokal untuk mencegah kehilangan pangan sebelum menjadi sampah.
Bagikan pangan layak konsumsi—tidak boleh ada makanan terbuang sementara ada orang yang kelaparan.
Bangun pengomposan komunitas di sekolah, pasar, dan lingkungan.
Tuntut aksi iklim dengan mengaitkan sampah organik dan emisi metana.
Mari wujudkan sistem pangan sirkular yang adil—dimulai dari piring kita.

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms below to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.