Tuesday, October 28, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home article

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

by Aliansi Zero Waste Indonesia
February 1, 2023
in article, Zero Waste Cities
Reading Time: 6min read
2
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis
0
SHARES
14.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berdasarkan data The Economics Intelligence Unit, Indonesia merupakan penghasil sampah makanan (food loss and waste) terbesar kedua di dunia dan salah satu jenis sampah yang berpotensi sebagai sumber gas metana. Gas metana merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, sebagai penyebab terjadinya pemanasan global (Global Warming). 

Saat kita membuang makanan dan sampah taman ke dalam tempat sampah, maka sampah-sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempat-tempat pembuangan sampah. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas metana. Gas metana akan merusak lapisan ozon bumi karena gas metana termasuk gas-gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan perubahan iklim.

Salah satu metode pengolahan sampah organik, seperti sampah makanan, adalah biokonversi dengan metode BSF (Black Soldier Fly). Produk yang dihasilkan antara lain maggot dan kompos. Produk ini dapat bernilai ekonomi tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk tanaman dan kegunaan lainnya.

Apa Itu Maggot BSF?

Maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) sehingga sering disebut maggot BSF. Lalat BSF sendiri memiliki nama latin Hermetia illucens. Bentuknya mirip ulat, berbuku dengan ukuran larva dewasa 15-22 mm dan berwarna coklat. Siklus hidup lalat BSF kurang lebih selama 40- 43 hari. Larva/maggot BSF bertahan selama 14-18 hari sebelum bermetamorfosis menjadi pupa dan lalat dewasa.

Berbeda dengan jenis lalat pada umumnya seperti lalat rumah dan lalat hijau yang dicap sebagai agen penyakit, lalat BSF ini tidak menimbulkan bau busuk dan bukan pembawa sumber penyakit karena dalam tubuh BSF mengandung zat antibiotik alami. Lalat hijau biasanya hinggap di tempat yang kotor, namun lalat BSF ini hanya hinggap di tempat yang berbahan fermentasi. 

Manfaat dan Produk Turunan BSF 

Maggot BSF dimanfaatkan dan dijual dalam bentuk maggot segar, maggot kering, telur dari lalat BSF dan produk turunannya seperti tepung maggot, pellet maggot, prebiotik serta pupuk organik. Maggot mengandung protein tinggi yaitu sekitar 30-45% sehingga sangat cocok dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti ikan, burung dan hewan ternak lainnya. Pupuk organik sebagai produk turunan dari maggot berfungsi sebagai kondisioner tanah atau untuk revitalisasi. Budidaya Budidaya maggot termasuk mudah dilakukan dan tidak memerlukan teknik khusus sehingga semua orang bisa melakukannya. Biaya yang dikeluarkan juga cukup murah dan perawatannya tidak menyita waktu karena tidak perlu dikontrol setiap hari. Selain itu, biaya pakan juga gratis dari limbah organik rumah tangga. budidaya maggot dimulai dengan pupa dan masa panen maggot segar sekitar 15 hari. Budidaya maggot dapat dilakukan dengan skala kecil dan menengah. Berikut beberapa hal yang dilakukan dalam budidaya maggot BSF:

1. Membuat Kandang Lalat Kendang ini akan berfungsi sebagai tempat lalat BSF bertelur. 

Ukuran kandang sebesar 3 m x 2 m x 2 m sudah cukup untuk memulai bisnis budidaya maggot BSF kelas kecil menengah. Ukuran kandang tersebut dapat menampung puluhan ribu larva. Kandang ini biasanya berupa rangka terbuat dari bambu, kayu atau bahan lainnya yang kemudian diselimuti jaring. Budidaya maggot dapat dimulai dengan membeli pupa yang kemudian akan berkembang menjadi lalat BSF dan bertelur. Harga pupa berkisar Rp.150.000/kg. Atau bisa dengan membeli telur BSF dengan harga Rp.5000-7.000/gram. Dari 1 gram telur BSF dapat menghasilkan larva maggot (fresh maggot) sekitar 2-3 kg.

2. Membuat Kotak Penetasan Telur 

Selain kandang untuk produksi telur, diperlukan juga kotak sebagai media untuk penetasan telur yang kemudian akan berkembang menjadi larva maggot BSF. Kotak ini dapat terbuat dari kardus, triplek atau kotak plastik. Ukuran dapat disesuaikan dengan jumlah telur.

3. Menyiapkan Biopond 

Media untuk pembesaran larva disebut biopond yang dapat terbuat dari kayu atau bak plastik. Buat dengan bentuk kotak atau sesuai kebutuhan lalu diisi dengan tanah. Ukuran biopond disesuaikan dengan jumlah telur yang menetas. Setelah telur menetas di kotak penetasan, segera pindahkan larva kedalam biopond. Pemisahan telur dengan larva harus dilakukan untuk menghindari pecahnya telur-telur yang belum menetas oleh larva yang sudah terlebih dahulu menetas. 

4. Pemberian Pakan

Pakan maggot BSF adalah sampah dapur berupa sisa-sisa makanan. Pemberian pakan ini bisa dilakukan secara langsung maupun dicacah atau dihaluskan terlebih dahulu menggunakan mesin pencacah maupun manual. Pakan ini ditaburkan di biopond/media pembesaran larva. Sebanyak 15 ribu larva/maggot BSF dapat menghabiskan sekitar 2 kg sampah organik hanya dalam waktu 24 jam.

5. Panen Maggot BSF 

Setelah telur menetas dan dipisahkan ke dalam biopond, biarkan selama 1 minggu sampai larva berbentuk sempurna. Waktu panen yang terbaik yaitu sekitar 2-3 minggu setelah telur menetas. Untuk mengundang lalat BSF tetap datang ke kandang, taburkan dedak fermentasi di sekitar media penetasan telur setiap minggu.

Potensi dan Peluang Pasar

Peluang pasar maggot BSF cukup terbuka luas. Pemasaran saat ini juga dapat dilakukan secara online langsung kepada konsumen. Dilansir dari beberapa sumber, untuk skala rumah tangga, maggot BSF fresh larva dapat dijual kepada pengepul atau produsen skala besar atau dapat digunakan sendiri sebagai pakan ternak ikan, bebek, ayam, burung atau pupuk organik. Budidaya magot yang cukup mudah dan murah ini selain memberikan banyak manfaat juga mendatangkan keuntungan finansial. 

Untuk skala kecil-menengah atau skala rumah tangga, dengan modal kurang lebih Rp. 2 Juta rupiah untuk kandang dan telur BSF sudah dapat memulai budidaya. Budidaya yang dimulai dengan telur BSF kurang lebih 1 gram telur akan menghasilkan 2-3 kg larva atau sekitar 20.000-30.000 larva yang akan berkembang menjadi lalat BSF dan bertelur Kembali dalam waktu kurang lebih 45 hari. 1 ekor lalat betina akan menghasilkan 500-900 butir telur dan untuk menghasilkan 1 gram telur memerlukan 14-35 BSF.

Berikut perhitungan sederhana budidaya maggot skala kecil-menengah:

nomodalharga (Rp)
1Telur maggot 20 gram60.000
2 Kandang 3x2x2 365.000
3Kotak penetasan 20 buah1.000.000
4Biopond 20 buah1.000.000
5Pakan0
Total2.425.000

Dari 1 gram telur diperkirakan akan menjadi 25.000 BSF yang akan bertelur kembali. Jika satu ekor lalat betina dewasa diperkirakan akan bertelur sebanyak 700 butir telur yang akan menjadi larva, maka diperkirakan jumlah larva sebanyak 17.500.000 atau sama dengan 1.750 kg. Jika harga fresh maggot di pasaran paling rendah Rp.5000/kg maka dalam waktu kurang lebih dua bulan sudah bisa menghasilkan Rp. 8.750.000. Itu baru dari 1 gram telur saja, bagaimana jika dari 20 gram telur BSF di atas berkembang seluruhnya? Sangat menggiurkan bukan? Yuk mulai kelola sampah makanan kita dengan budidaya maggot BSF! (Kia)

Tags: food lossfood wastekrisis iklimmaggotmaggot bsfsampah makanansampah organiksampah sisa dapurzero waste
Previous Post

Menuju HPSN 2023: Journalist Competition by AZWI

Next Post

Aksi Aktivis Lingkungan yang Ingatkan Bahaya Mikroplastik

Comments 2

  1. Eko kurniawan says:
    1 year ago

    Kami mohon no wa yg bisa kami hub terima kasih

    Reply
  2. Pingback: Budidaya Maggot, Solusi Pengurai Sampah Organik yang Bernilai Ekonomis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Sekolah Ekologis: Langkah Nyata Wujudkan Pendidikan Berkelanjutan

Sekolah Ekologis: Langkah Nyata Wujudkan Pendidikan Berkelanjutan

October 24, 2025
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Perpres Baru PSEL, Jalan Pintas yang Mengancam Lingkungan dan Keuangan Negara

October 23, 2025
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025

Recent News

Sekolah Ekologis: Langkah Nyata Wujudkan Pendidikan Berkelanjutan

Sekolah Ekologis: Langkah Nyata Wujudkan Pendidikan Berkelanjutan

October 24, 2025
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Perpres Baru PSEL, Jalan Pintas yang Mengancam Lingkungan dan Keuangan Negara

October 23, 2025
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In