Minggu (27/11) ECOTON berkesempatan hadir dalam acara peluncuran kampung bebas sampah di Kelurahan Sidokumpul RT.02 RW.05 Sidokumpul Barat (SIBA) Gresik. Acara ini turut dihadiri juga oleh Masyarakat kampung SIBA, Dinas Lingkungan Hidup Kab.Gresik, Sekretaris Daerah, Pemerintah Kecamatan Gresik dan Lurah, Pattiro, REEI dan Swasta.
Acara dibuka dengan tarian dan puisi dari kelompok pendidikan anak. Dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak yang dari awal sudah mendukung kampung bebas sampah Zero Waste Cities ini.
Daru Setyorini Direktur Eksekutif ECOTON menyapaikan bahwa saat ini Gresik darurat sampah terutama sampah plastik. Dia menyebut bahwa konsumsi plastik berlebih dan cara pengelolaan sampah yang masih belum benar menyebabkan TPA di Ngipik, Gresik penuh.
‘’Gresik ini sudah darurat sampah plastik oleh karena itu mari kita mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mulai berkontribusi untuk memilah sampah dari rumah, karena dengan pemilahan dari rumah produksi sampah bisa dikurangi’’ lebih lanjut lulusan Doktor Universitas Brawijaya ini juga menyampaikan bahwa TPA bisa berkurang jika ada pengelolaan organic dari sumber.
‘’60 persen sampah kita adalah organic, maka ini yang perlu diolah sejak dari sumber sejak dari rumah bukan dibawa ke TPA. Jika semua orang bisa memilah sampah dan mengelolah maka timbulan sampah di kawasan Gresik bisa berkurang dan ini harus dimasifkan’’ tegasnya.
Dikesempatan yang sama juga Sekretaris Daerah Achmad Washil Miftahul Rachman mengungkapkan hal yang senada, bahwa sudah harus mulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga untuk mengurangi plastik.
‘’Saya setuju jika edukasi pengelolaan sampah dan pengurangan plastik sekali pakai dimulai dari lingkungan keluarga sehingga tiap orang individu mempunya kesadaran dalam mengurangi dan mengelolah sampah mereka sejak dari rumah, dan saya bangga akhirnya di Gresik sudah mempunyai salah satu contoh kampung bebas sampah Zero Waste Cities.
PLT Dinas Lingkungan Hidup kab.Gresik Sri Subaidah, mengingatkan bahwa kab.Gresik sudah punya PERDA Gresik No 3 Tahun 2021 tentang Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali dan ini lazim dilaksanakan.
‘’kita tahu bahwa produksi sampah plastik kita kian hari kian meningkat, namun perlu diingat bahwa gresik sudah punya regulasi berupa Gresik No 3 Tahun 2021 tentang Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali yang harapannya bisa mengontrol masyarakat konsumsi plastik sekali pakai’’
Ketua RT.02 RW.05 kampung SIBA bapak Saifudin Efendi merasa bangga jika kampungnya dijadikan ikon baru di gresik sebagai kampung bebas sampah Zero Waste Cities.
‘’tentu saya bersama warga bangga jika kampung kami akhirnya dilaunching menjadi kampung bebas sampah Zero Waste Cities, saya menyadari bahwa ini semua tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak seperti pemerintah, organisasi masyarakat dan swasta, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak’’ lebih lanjut pria yang memiliki hobby seni ini berharap bahwa dirinya dan masyarakat bisa konsisten dalam pengelolaan sampah di kawasan secara mandiri.
‘’setelah launching kampung Zero Waste Cities ini saya berharap masyarakat bisa terus semangat memilah sampah dan mengelolah sacara mandiri sampah rumah tangga mereka’’ tegasnya.
Setelah sambutan, juga dilaksanakan penyematan dan pengkalungan id card kepada Tim Penyuluh Kampung Zero Waste Cities. Tim penyuluh berperan penting sebagai tim edukasi yang selalu mendampingi masyarakat SIBA dalam pengelolaan sampah di kawasan. Dan acara ditutup dengan peletakan simbolis Paralon Biopori Kompos. (Ecoton)