Wednesday, September 10, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Plastics Treaty

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

by Aliansi Zero Waste Indonesia
August 15, 2025
in Plastics Treaty, Siaran Pers
Reading Time: 5min read
0
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

(Dok. AZWI)

0
SHARES
63
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers AZWI

Untuk dirilis segera 

Jenewa, 15 Agustus 2025 – Memasuki hari terakhir jadwal resmi perundingan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5.2) dalam proses penyusunan Perjanjian Global untuk Mengakhiri Pencemaran Plastik kembali mengalami penundaan. Pleno penutupan yang semula dijadwalkan kemarin, tertunda 16 jam. Pada Kamis, pukul 23:30 waktu Jenewa, Ketua INC, Luis Vayas Valdivieso, membuka Pleno dan mengumumkan bahwa “pekerjaan masih berlanjut” dan menunda sidang pleno hingga Jumat (15/8/2025) tanpa kepastian waktu lalu menutup sidang. Sebagian besar delegasi terkejut mendengar pernyataan Ketua INC yang hanya berlangsung selama beberapa menit.

Selanjutnya, Ketua INC merilis Draft Teks terbaru pada 15 Agustus 2025 pukul 01.57 waktu Jenewa. Meskipun masih kurang kuat, draft text ini memuat beberapa kemajuan antara lain; mandat Resolusi UNEA 5/14 untuk mengatur seluruh siklus hidup plastik, kembalinya rujukan chemicals of concern pada Artikel 4, dan pengakuan terhadap hak-hak Masyarakat Adat di beberapa bagian. Lebih jauh, pasal terkait dampak pencemaran plastik di lingkungan pada Artikel 8 tidak bersifat mengikat, ada ketentuan pemungutan suara (voting) pada pertemuan para pihak (COP), serta mekanisme pembiayaan baru juga dimuat ke dalam draft text. 

Namun, secara keseluruhan, teks terbaru ini masih jauh dari memadai untuk melindungi kesehatan manusia dan menghentikan pencemaran plastik karena tidak menekankan isu produksi plastik primer dan bahan kimia plastik. 

“Produksi plastik primer dan bahan kimia plastik saat ini sudah melebihi batas daya dukung planet kita, mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan dan laki-laki. Draft terbaru ini masih belum cukup kuat untuk melindungi kesehatan publik, keberlanjutan lingkungan, dan masa depan umat manusia. Kami berharap para delegasi tidak menerima begitu saja draft yang ada sekarang, dan tetap berkomitmen untuk mengurangi pencemaran plastik demi masa depan anak-anak dan generasi mendatang,” kata Senior Advisor Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati.

Masih tersisa 14 halaman dan 120 tanda kurung yang menandakan perbedaan pendapat antarnegara. Teks ini juga menunjukkan kelemahan mendasar seperti tidak adanya pasal khusus tentang pengurangan produksi plastik, tidak menyebut keterkaitan plastik dengan krisis iklim maupun prinsip pencemar membayar (polluter pays principle).

“Pasal-pasal yang sudah dinegosiasikan selama seminggu terakhir, dari pagi sampai larut malam, dalam empat Contact Groups, semuanya masih belum diakomodasi dalam draft teks terbaru. Para delegasi hanya punya kesempatan satu hari atau kurang dari 24 jam untuk menyepakati banyak hal,” kata Co-Coordinator AZWI Nindhita Proboretno. “Tetapi kami menyambut baik draft ini karena beberapa pasal yang terkait dengan solusi semu, seperti pemanfaatan plastik untuk energi, tidak terlihat lagi,” tambahnya. 

Selama pertemuan tingkat menteri (Ministerial Meeting) tiga hari di Jenewa, para menteri berkesempatan mengunjungi fasilitas guna ulang. Namun sayangnya, draft terbaru ini tetap tidak memuat aturan atau sistem yang jelas untuk membantu dan mendorong masyarakat beralih dari plastik ke pilihan yang lebih ramah lingkungan, seperti produk guna ulang atau isi ulang.  

“Kami belum melihat perkembangan signifikan pada pasal yang mengatur reuse/refill sebagai sistem tersendiri yang mengikat. Praktik guna ulang, yang telah berkembang pesat di berbagai negara, bukan hanya membantu mengurangi kemasan plastik, tetapi juga menciptakan lingkungan lebih sehat, lapangan kerja baru, dan nilai ekonomi bagi negara. Karena krisis plastik global tidak bisa lagi ditunda penanganannya, kami mendesak agar treaty ini segera disepakati dengan mengenali dan mendukung perkembangannya elemen,” kata Deputy Director Dietplastik Indonesia, Rahyang Nusantara.  

Banyak pasal yang berpotensi tidak mengikat tergantung pada pilihan kata “shall” atau “should”, disertai berbagai klausul pengecualian seperti “as appropriate” atau “taking into account national capacities”. Pada bagian lampiran, terdapat ketentuan yang justru membatasi kemungkinan penguatan instrumen di masa depan (Pasal 23.3a), serta tidak ada ketentuan mengenai negara non-pihak.

Bagi Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), penundaan ini mencerminkan kebuntuan dalam negosiasi akibat lemahnya kepemimpinan Chair dan kurangnya komitmen sejumlah negara untuk menyepakati langkah-langkah ambisius. Hingga saat ini, negosiasi belum dilanjutkan dan akan diperpanjang 1-2 hari.

AZWI mendesak negara-negara untuk menunjukkan kepemimpinan nyata dengan memperjuangkan pengurangan produksi plastik secara global, melindungi kesehatan publik dari bahan kimia beracun, serta memastikan perjanjian ini memprioritaskan pencegahan pencemaran, bukan sekadar daur ulang. 

Tanpa langkah-langkah ambisius tersebut, perjanjian ini akan gagal menjawab akar krisis plastik dan hanya memperpanjang dampaknya bagi generasi mendatang.

— SELESAI –

dokumentasi dapat diunduh disini

Narahubung:

Kia, Comms Officer AZWI 

Telepon: 0852 1580 9537

Tentang Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) adalah jaringan organisasi yang mengkampanyekan implementasi konsep zero waste yang benar melalui berbagai program dan inisiatif. AZWI berkomitmen untuk mendorong kebijakan dan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan berdasarkan prinsip hirarki pengelolaan sampah dan siklus hidup material.

Website: aliansizerowaste.id

Anggota AZWI yang Menjadi Observer di INC-5.2 Jenewa, Swiss | 5–14 Agustus 2025

Yuyun Ismawati Drwiega [Senior Advisor, Nexus3 Foundation]

Berpengalaman luas dalam isu kesehatan lingkungan, bahan kimia berbahaya, dan limbah. Pendekatannya berfokus pada partisipatif, pelibatan pemangku kepentingan, dan perubahan sistemik sebagai kunci untuk menangani krisis lingkungan dan kesehatan. 

Nindhita Proboretno [Toxics Program Manager, Nexus3 Foundation]

Berpengalaman dalam isu pengelolaan sampah, polusi plastik, gender dan sampah, sekolah bebas plastik, waste-to-energy, serta senyawa organik persisten (POPs) dalam plastik.

Rahyang Nusantara [Deputy Director, Dietplastik Indonesia]

Telah lebih dari 10 tahun aktif dalam kampanye lingkungan, khususnya advokasi pengurangan sampah plastik. Saat ini fokus pada sistem guna ulang (reuse ecosystem).

Ibar Akbar [Zero Waste Campaigner, Greenpeace Indonesia]

Memimpin kampanye plastik sejak 2020, dengan fokus pada akuntabilitas produsen, pengurangan produksi plastik, serta transparansi dan implementasi solusi pengurangan sampah di sektor manufaktur.

Tags: INC 5.2perjanjian plastik
Previous Post

Chair’s Draft Text Gagal Lindungi Planet, Delegasi Harus Tolak!

Next Post

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025

Recent News

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In