Thursday, October 23, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Plastics Treaty

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

by Aliansi Zero Waste Indonesia
August 15, 2025
in Plastics Treaty, Siaran Pers
Reading Time: 5min read
0
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius
0
SHARES
130
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers AZWI

Untuk dirilis segera 

Jenewa, 15 Agustus 2025 – Setelah sebelumnya tertunda satu hari, negosiasi lanjutan (INC-5.2) untuk Perjanjian Plastik Global di Jenewa berakhir pada 15 Agustus 2025 dan gagal mencapai kesepakatan. Sesi final berlangsung di bawah ketidakpastian, tanpa kejelasan langkah, jadwal, maupun agenda pertemuan berikutnya. Pleno baru diumumkan 40 menit sebelum dimulai pada pukul 5:30 pagi, dan hanya beberapa jam setelah draf terakhir dibagikan serta ditutup tanpa memberi kesempatan kepada seluruh kelompok masyarakat sipil untuk menyampaikan intervensi mereka.

“Penutupan sidang hari ini secara tiba-tiba — tanpa kejelasan langkah dan proses selanjutnya, bahkan tanpa memberi kesempatan kepada semua kelompok masyarakat sipil untuk menyampaikan intervensinya — merupakan sinyal yang mengkhawatirkan. Memotong suara masyarakat sipil, ilmuwan, dan komunitas terdampak tidak hanya merusak transparansi, tetapi juga melemahkan legitimasi proses ini,” kata Deputy Director Dietplastik Indonesia, Rahyang Nusantara. “Keputusan Ketua untuk mengetuk palu dan meninggalkan ruangan membuat para delegasi dan pengamat berada dalam ketidakpastian pada saat yang justru membutuhkan kejelasan dan kepemimpinan. Mengakhiri polusi plastik membutuhkan proses yang inklusif, transparan, dan akuntabel. Kami mendesak INC untuk segera mengkomunikasikan jadwal, agenda, dan proses untuk pertemuan berikutnya — serta memastikan semua pemangku kepentingan, terutama yang paling terdampak, dapat didengar dan dihormati,” tambahnya.

Sejak awal pekan, sejumlah negara yang tergabung dalam High Ambition Coalition, seperti Kolombia, Panama, Fiji, Kenya, Inggris, dan Uni Eropa telah menolak draf Chair’s Text yang dinilai lemah dan tidak memenuhi tujuan perjanjian untuk mengakhiri polusi plastik. Teks tersebut hanya menitikberatkan pada pengelolaan sampah, mengabaikan pengurangan produksi plastik dan pengendalian bahan kimia berbahaya yang menjadi tuntutan utama masyarakat sipil dan komunitas terdampak.

Penolakan ini berakar pada kesadaran bahwa krisis plastik tidak terpisah dari tantangan global lainnya. Tiga krisis planet yang kita hadapi; perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi, saling berkaitan dan semuanya berdampak pada kesehatan manusia serta lingkungan. Perjanjian plastik sejatinya merupakan kelanjutan dari mandat yang lahir dari Perjanjian Paris (Paris Agreement), namun dengan fokus khusus untuk menghentikan dampak buruk plastik di seluruh siklus hidupnya.

“Yang kami saksikan di Jenewa adalah proses negosiasi yang membusuk dari dalam. Perundungan dari negara-negara penghasil minyak dan plastik terhadap INC Chair sangat terlihat jelas sejak INC 1. Hal ini juga terlihat dalam dinamika di Contact Groups sampai di sidang Pleno,” papar Senior Advisor Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati. “Masalah plastik sebetulnya mudah dipahami oleh semua orang tetapi pembuat masalah tetap tidak mau berubah. Plastik adalah garis pertahanan profit terakhir dari industri fosil. Seharusnya mereka tidak ikut sejak awal seperti Perjanjian Tembakau agar proses negosiasi dapat berjalan,” katanya.

Menurut laporan Center for International Environmental Law (CIEL), proses negosiasi kali ini juga diwarnai meningkatnya jumlah pelobi industri fosil dan kimia, dari 143 pada INC-3 menjadi 234 di INC-5.2, yang mengindikasikan tekanan kuat dari sektor industri untuk melemahkan ambisi perjanjian. Kondisi ini mengurangi ruang partisipasi publik dan memperparah bias keputusan yang berpihak pada kepentingan bisnis.

“Sepuluh hari negosiasi di INC 5.2 berakhir dengan kekecewaan mendalam. Proses panjang yang penuh kompromi ini gagal menghasilkan kesepakatan atau arahan yang jelas untuk mengakhiri pencemaran plastik. Delegasi menghabiskan waktu berharga dunia untuk debat yang berlarut-larut, sementara isu-isu mendasar seperti pembatasan produksi plastik dan penghapusan bahan kimia berbahaya nyaris tidak disentuh. Hasil ini menunjukkan lemahnya kemauan politik dan semakin menjauhkan kita dari solusi yang dibutuhkan,” jelas  Co-Coordinator Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), Nindhita Proboretno.

Aksi masyarakat sipil selama proses negosiasi perjanjian plastik di Jenewa. (Dok. BFFP)

AZWI menilai proses negosiasi perjanjian plastik tidak adil. Pelobi industri fosil dan petrokimia membanjiri ruangan, sebagian jadi anggota delegasi, sementara masyarakat sipil kerap dilarang masuk. Permintaan intervensi negara-negara ambisius, terutama dari Selatan, sering diabaikan dan tidak digubris. 

Pertemuan INC 5.2 ini juga diwarnai perubahan jadwal yang drastis. Sidang pleno singkat akhirnya dimulai pukul setengah 2 pagi. Sidang pleno final baru diumumkan 40 menit sebelum dimulai pada pukul 5:30 pagi, hanya beberapa jam setelah draf terakhir dibagikan.

“INC 5.2 berakhir dengan kegagalan mencapai perjanjian plastik global, meskipun sudah banyak beberapa negara yang mendukung perjanjian yang ambisius, mendorong pengurangan produksi plastik tapi proses negosiasi gagal membawa kita untuk bebas dari polusi plastik. Kegagalan ini semakin membuat lingkungan dan kesehatan manusia semakin terancam dan hanya membiarkan industri bahan bakar fosil terus mendapatkan keuntungan untuk memperparah krisis iklim,” tegas Zero Waste Campaigner Greenpeace Indonesia, Ibar Akbar.

Kegagalan kesepakatan ini bukan sekadar kehilangan momentum, tetapi juga memperburuk kerusakan yang sudah terjadi pada lingkungan dan kesehatan manusia. INC harus segera memulihkan kepercayaan publik dengan memastikan jadwal, agenda, dan mekanisme perundingan berikutnya diumumkan secara terbuka, dapat diakses semua pihak, dan memberi ruang setara bagi suara komunitas yang paling terdampak.

— SELESAI –

dokumentasi dapat diunduh disini

Narahubung:

Kia, Comms Officer AZWI 

Telepon: 0852 1580 9537

Tentang Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) adalah jaringan organisasi yang mengkampanyekan implementasi konsep zero waste yang benar melalui berbagai program dan inisiatif. AZWI berkomitmen untuk mendorong kebijakan dan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan berdasarkan prinsip hirarki pengelolaan sampah dan siklus hidup material.

Website: aliansizerowaste.id

Anggota AZWI yang Menjadi Observer di INC-5.2 Jenewa, Swiss | 5–14 Agustus 2025

Yuyun Ismawati Drwiega [Senior Advisor, Nexus3 Foundation]

Berpengalaman luas dalam isu kesehatan lingkungan, bahan kimia berbahaya, dan limbah. Pendekatannya berfokus pada partisipatif, pelibatan pemangku kepentingan, dan perubahan sistemik sebagai kunci untuk menangani krisis lingkungan dan kesehatan.

Nindhita Proboretno [Toxics Program Manager, Nexus3 Foundation]

Berpengalaman dalam isu pengelolaan sampah, polusi plastik, gender dan sampah, sekolah bebas plastik, waste-to-energy, serta senyawa organik persisten (POPs) dalam plastik.

Rahyang Nusantara [Deputy Director, Dietplastik Indonesia]

Telah lebih dari 10 tahun aktif dalam kampanye lingkungan, khususnya advokasi pengurangan sampah plastik. Saat ini fokus pada sistem guna ulang (reuse ecosystem).

Ibar Akbar [Zero Waste Campaigner, Greenpeace Indonesia]

Memimpin kampanye plastik sejak 2020, dengan fokus pada akuntabilitas produsen, pengurangan produksi plastik, serta transparansi dan implementasi solusi pengurangan sampah di sektor manufaktur.

Tags: INCINC 5.2pencemaran plastikperjanjian plastikPlastic pollutionplastics treaty
Previous Post

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Next Post

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Perpres Baru PSEL, Jalan Pintas yang Mengancam Lingkungan dan Keuangan Negara

October 23, 2025
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025

Recent News

Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Perpres Baru PSEL, Jalan Pintas yang Mengancam Lingkungan dan Keuangan Negara

October 23, 2025
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In