Monday, October 20, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Infografik False Solutions

Operasional PLTSa Putri Cempo Ternyata Cemari Lingkungan Masyarakat Sekitar

by Aliansi Zero Waste Indonesia
August 16, 2024
in False Solutions, Reportase
Reading Time: 4min read
0
Operasional PLTSa Putri Cempo Ternyata Cemari Lingkungan Masyarakat Sekitar
0
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Limbah tar (air lindi) sisa hasil pembakaran sampah dari operasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terlihat terbawa oleh aliran sungai sekitar pemukiman masyarakat. Masyarakat Desa Jengglong, Kelurahan Plesungan, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Karanganyar keluhkan sungai bau dan berwarna hitam pekat. Aktivitas penggunaan Sungai oleh warga pun berhenti yang seharusnya dapat digunakan untuk minum dan memandikan ternak.

Dewasa ini produksi sampah di Indonesia semakin mengkhawatirkan seiring dengan peningkatan laju penduduk dan daya konsumsi masyarakat. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) melaporkan bahwa tahun 2023 timbulan sampah di Indonesia mencapai 19,517,172.98 ton/tahun. Segala upaya telah diusahakan oleh pemerintah untuk mengentaskan permasalahan sampah ini, namun efektivitas program-program tersebut masih belum optimal. Hingga akhirnya, pemerintah mencanangkan rencana pengolahan sampah menjadi energi dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah menjadi energi atau lebih dikenal PLTSa.

Kota Solo menjadi salah satu daerah yang menjadi wahana percobaan teknologi yang di gadang-gadang menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah sampah tanpa adanya pencemaran lingkungan. Kota Solo sendiri memiliki track record timbunan sampah yang memperihatinkan 5 tahun terakhir ini. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan timbunan sampah yang mencapai 36% dari tahun 2019 hingga tahun 2023. Data dari Badan Pusat Statistik Surakarta dan Dinas Lingkungan hidup menampilkan bahwa sampah yang awalnya 111.836 ton pada tahun 2019 menjadi 152.974 ton pada tahun 2023. Pada akhirnya, Pemkot Solo memiliki mimpi untuk mengubah sampah-sampah menjadi energi listrik melalui PLTSa.

Teknologi yang beroperasi dengan gasifikasi ini dipercaya dapat mengurai sampah hingga 500 ton perhari. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari hasil pembakaran sampah konon dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pestisida dan produk lainnya.

Tender proyek PLTSa di Kota Solo sendiri dimenangkan oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power dan awal operasional diresmikan oleh Walikota Solo pada Senin, 30 Oktober 2023. Dengan mimpi melahap habis gunungan sampah di TPA Putri Cempo dalam kurun waktu 5 tahun.

Bukan hanya itu, Surakarta pun nantinya akan menjadi tempat penyetoran sampah dari beberapa daerah di Solo Raya mulai dari Karanganyar, Sukoharjo, Sragen, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri. Hal tersebut karena PLTSa yang rakus melahap sampah sampai-sampai sampah 300 ton/hari Kota Surakarta tidak mampu mencukupi kebutuhan mesin tersebut.

Akan tetapi, dampak yang berbeda dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekiataran PLTSa. Banyak laporan dari masyarakat sekitar dan pemulung yang mengeluhkan kegiatan operasional PLTSa yang meresahkan. Pasalnya masyarakat merasa bau yang ditimbulkan dari PLTSa yang bau nya tidak sedap, bak karet terbakar atau bau hangus. Bau yang menyekat di khawatirkan mengganggu pernapasan terutama untuk anak-anak.

“Dulu bilangnya nggak akan berbagi, nggak berasap, nggak bising, tapi nyatanya baunya dari operasional PLTSa itu sangat seperti bau terbakar gitu, kan takutnya pengaruh ke pernapasan. Terutama disini banyak anak kecil ada juga bayi juga jadi kadang itu rasanya pas bau malah pusing,”  terang PN salah satu pemulung TPA Putri Cempo.

Pengakuan lain juga dikeluhkan NR yang tinggal bersebrangan dengan wilayah operasional PLTSa. Dia mengaku kalau operasionalnya yang 24 jam itu sangat mengganggu dia dan tetangga karena berisik hingga tengah malam. Jam tidurnya pun terganggu setelah ada operasional PLTSa karena sulit untuk tidur. Bahkan operasional PLTSa sampai menimbulkan getaran-getaran kecil di rumahnya setiap hari.

“Tiap hari berisik itu mesinnya, dari suara itu lho sampai tengah malam tetap bunyi takutnya ganggu anak-anak buat tidur. Sampai tiap malam itu ada getaran-getaran gitu yaa seperti gempa kecil,” jelas NR tertawa miris.

Pencemaran lain juga dikeluhkan warga karena limbah tar (air lindi) hasil pembakaran yang berwarna hitam pekat terbuang di sekitar rumah penduduk. Tar sendiri merupakan limbah berbentuk cairan yang berbau dan berwarna hitam hasil dari gasifikasi operasional PLTSa.

“Sudah beberapa kali terjadi luapan tar yang masuk ke Sungai setelah operasional PLTSa. Terutama saat hujan itu deres sekali ditambah bau nyengat kalau hujan,” kata PN salah satu masyarakat yang merasakan dampak aliran tar saat di temui tim media Gita Pertiwi.

Investigasi juga dilakukan oleh Gita Pertiwi guna mengetahui kebenaran pencemaran limbah tar tersebut, dan benar saja dari mesin-mesin pengolahan sampah itu keluar cairan hitam pekat yang berbau bahkan turun ke sungai tepat di samping rumah warga. Warga juga mengatakan Sungai tersebut mengalir hingga ke sungai besar yaitu Bengawan Solo. Bahkan saat musim hujan warga mengeluh bau yang menyengat sangat terasa saat tar tersebut meluncur ke sungai.

Tidak lama dari investigasi tersebut Prodi Ilmu Lingkungan UNS mengadakan Workshop bertajuk “Prospek Pengelolaan Sampah Surakarta Dengan Operasional PSEL Putri Cempo Menuju Kota Cerdas Berkelanjutan” dan mengundang perwakilan PLTSa Putri Cempo serta DLH Surakarta dalam pematerinya. Kesempatan emas tersebut tidak dilewatkan oleh tim media Gita Pertiwi. Saat dikonfirmasikan kepada pihak AG yang merupakan waste processing PT Solo Citra Metro Plasma Power mengakui memang pengelolaan limbah tar belum selesai pembangunan dan berdalih kalau tar tersebut masih belum dikelola secara maksimal untuk dijadikan pestisida cair atau POC. Sehingga terlihat banyak tar yang tumpah-tumpah karena belum ada atap untuk menutupi kolam.

“Iyaa memang di atas kolam penampungan itu belum ada atap jadi saat hujan banyak terbawa air keluar PLTSa jadi ternyata penuh kolamnya banyak tar yang meluber,” jelas AG saat menjawab pertanyaan di seminar tersebut. Disisi lain investigasi yang dilakukan ketika kondisi sedang cerah.

Pihak PLTSa juga berjanji dalam 1 bulan ke depan penutup akan segera terpasang agar cairan tar tersebut tidak meluber dan mencemari lingkungan warga. Tim Gita Pertiwi juga berkomitmen untuk mengawal segala bentuk dampak adanya operasional PLTSa agar tidak menimbulkan beban lingkungan bagi masyarakat sekitar. (Gita Pertiwi)

Tags: air lindifalse solutionlimbahpembangkit listrik tenaga sampahpltsapselsoloSolusi palsuSolusi semutarzero waste
Previous Post

Berbagi Sayur Asik Tanpa Plastik

Next Post

Waspada Jajanan Sekolah Tercampur Bahan Plastik, Bahaya Bagi Kesehatan Anak

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025

Recent News

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In