Monday, October 20, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Siaran Pers

Pemerintah Indonesia Abaikan Isu Lingkungan dan Kesehatan pada Negosiasi Kelima Perjanjian Internasional tentang Plastik

by Aliansi Zero Waste Indonesia
November 29, 2024
in Siaran Pers
Reading Time: 4min read
0
Pemerintah Indonesia Abaikan Isu Lingkungan dan Kesehatan pada Negosiasi Kelima Perjanjian Internasional tentang Plastik
0
SHARES
423
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers
untuk dirilis segera

Busan, 28 November 2024 – Saat ini lebih dari 175 negara berkumpul di Busan, Korea Selatan untuk melakukan negosiasi kelima Instrumen Hukum yang Mengikat (ILBI) tentang Plastik atau Global Plastics Treaty. Negosiasi terakhir ini dilaksanakan pada 25 November – 1 Desember 2024 dengan tujuan mengakhiri polusi plastik di seluruh siklus hidup plastik sesuai mandat Resolusi UNEA 5/14. Negosiasi berlangsung dalam tempo yang lambat karena ada perbedaan signifikan terutama pada topik pembatasan produksi plastik. 

Negara-negara yang tergabung dalam High Ambition Coalition (HAC) sangat kuat dalam mendorong pengurangan produksi plastik yang juga didukung oleh kelompok masyarakat sipil seperti organisasi lingkungan, masyarakat adat, organisasi profesional di sektor kesehatan, dan lainnya. Pada sisi lain, negara-negara produsen bahan bakar fosil berusaha membatasi ruang lingkup perjanjian pada persoalan pengelolaan sampah plastik. 

Posisi Pemerintah Indonesia pada negosiasi kelima yang berjalan sejauh ini sangat tidak ambisius. Indonesia tidak memperlihatkan keseriusan pada upaya mengakhiri polusi plastik secara sistematis pada keseluruhan siklus hidup plastik.  

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menelusuri dokumen-dokumen negosiasi (In-session document) yang dikirimkan Pemerintah Indonesia melalui laman INC. Kami mengkritik posisi Pemerintah Indonesia dengan berbagai catatan sebagai berikut:

  1. Pernyataan Pemerintah Indonesia mengenai ruang lingkup perjanjian tidak memiliki komitmen spesifik yang mengikat, dan lebih berfokus pada prinsip-prinsip yang lebih luas.
  2. Pernyataan Pemerintah Indonesia kurang menekankan pada langkah-langkah di hulu seperti pembatasan atau pengurangan produksi plastik.
  3. Pernyataan Pemerintah Indonesia yang relatif tidak ambisius, menekankan prinsip-prinsip seperti fleksibilitas dan menekankan kebijakan nasional.
  4. Pendekatan Pemerintah Indonesia kurang tegas dalam mendukung target global.
  5. Sikap Pemerintah Indonesia terhadap EPR dan ekonomi sirkular bergantung pada dukungan internasional dan kesiapan nasional, solusi hulu seperti menghilangkan polimer dan bahan kimia berbahaya, kurang serius dan cenderung menggunakan bahasa yang terkesan melindungi industri. 
  6. Pemerintah Indonesia berfokus pada kepraktisan, mendesak pertimbangan realitas ekonomi dan teknologi (misalnya transisi ke alternatif harus terjangkau dan dapat diakses)​ dan memprioritaskan pendekatan seimbang yang peka terhadap kondisi nasional.
  7. Pemerintah Indonesia masih berfokus pada solusi end-of-pipe yang tidak mengikuti hirarki pengelolaan sampah, seperti mengutamakan pencegahan. Indonesia juga mendukung prinsip-prinsip perluasan tanggung jawab produsen (EPR) dan ekonomi sirkular​ dan menekankan pentingnya daur ulang, pembuangan yang aman, dan pengembangan pasar untuk plastik sekunder, tetapi tidak memprioritaskan reformasi yang sistemik dan segera, sehingga tidak memandang urgensi pelarangan bahan berbahaya dalam plastik dan praktik pengelolaan limbah yang tidak berkelanjutan. 

“Posisi Pemerintah Indonesia dalam negosiasi kelima Perjanjian Internasional tentang Plastik sangat mengecewakan. Pada pembahasan pasal 6 misalnya, pemerintah Indonesia dalam dokumen usulan menyatakan ketidaksetujuan pada upaya pengurangan produksi plastik karena pertimbangan kepentingan ekonomi dari industri plastik. Padahal Industri plastik hulu terutama minyak bumi dan petrokimia adalah penyumbang utama polusi dan emisi gas rumah kaca penyebab krisis iklim. Tanpa ada upaya pengurangan produksi plastik, maka upaya mengatasi polusi plastik dan krisis iklim tidak akan pernah tercapai”, kata Ghofar, Juru Kampanye Polusi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

“Kesehatan masyarakat dan lingkungan Indonesia dipertaruhkan dengan posisi Pemerintah yang tidak ambisius dalam negosiasi ini. Intervensi Pemerintah Indonesia tidak memperlihatkan kesehatan sebagai prioritas, namun terus mendorong untuk menggenjot produksi plastik di hulu. Banyak studi sudah memperlihatkan dampak dan efek produksi plastik dan bahan-bahan kimia plastik terhadap kesehatan kita. Masyarakat berhak tahu bahan kimia plastik apa saja yang digunakan dan dilepaskan dalam proses produksi plastik dari hulu sampai hilir. Transparansi polutan dan kimia dalam plastik harus dapat diakses publik untuk memenuhi hak hidup di lingkungan yang aman dan sehat”, tegas Yuyun Ismawati, Senior Advisor Nexus3 Foundation.

“Sebagai generasi masa depan, saya mendesak Pemerintah Indonesia untuk bertindak sekarang. Mendorong pembatasan produksi plastik, menghentikan impor sampah, tegakkan hukum pengendalian penggunaan plastik sekali pakai, dan melindungi Indonesia yang semakin terkontaminasi oleh mikroplastik dan bahan kimia berbahaya. Kami anak Indonesia berhak tinggal di lingkungan yang sehat dan bersih dari pencemaran plastik, kami menuntut pemerintah Indonesia untuk serius menanggapi krisi plastik sekarang juga, jangan sampai generasi anda menjadi generasi perusak masa depan kami”, kata Aeshnina Azzahra, Co-Captain River Warrior.

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mendesak Pemerintah Indonesia untuk berani mengambil posisi yang lebih kuat dan ambisius pada proses negosiasi yang sedang berjalan, dengan menunjukkan keberpihakannya pada lingkungan hidup dan kesehatan manusia.

Narahubung:

Joel, Staf Komunikasi AZWI, joel@aliansizerowaste.id, +6282126288244

Tentang Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

Sebuah aliansi yang terdiri dari YPBB, Dietplastik Indonesia, Nexus3 Foundation, PPLH Bali, ECOTON, ICEL, Nol Sampah Surabaya, Greenpeace Indonesia, Gita Pertiwi dan WALHI. AZWI mengkampanyekan implementasi konsep Zero Waste yang benar dalam rangka pengarusutamaan melalui berbagai kegiatan, program, dan inisiatif Zero Waste yang sudah ada untuk diterapkan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, dan siklus hidup material.

Tags: azwikrisis iklimmikroplastikplastik sekali pakaisachetUNEPzero waste
Previous Post

Hari Anak Sedunia, ECOTON Bersama Forum Anak Gresik Datangi Ketua DPRD Kabupaten Gresik

Next Post

Keteguhan, Bukan Kompromi: Respon Koalisi Organisasi Pengamat terhadap Hari-Hari Awal Negosiasi Perjanjian Plastik Global

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025

Recent News

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In