Hari Santri Nasional (HSN) rutin diperingati setiap tanggal 22 Oktober tiap tahunnya, namun ada yang berbeda. SDIT Yaa Bunayya salah satu sekolah di Wringinanom ini menggelar pameran dan bazar bernuasa zero waste pada jum’at (25/10). Acara ini digelar di halaman sekolah dengan pentas seni dan pertunjukan yang diikuti 500 anggota siswa dan guru.
Kepala SDIT Yaa Bunayya, Ibu Jajuk Soerjatiningsih, menyampaikan bahwa tema zero waste memang sengaja dipilih mengingat sekolahnya sudah berpredikat Adiwiyata. “Hari ini kami bangga bisa menggelar HSN ini dengan tetap memperhatikan lingkungan, saya wajibkan siswa-siswi membawa wadah dan botol minum ketika membeli makanan jadi kita bebas kemasan plastik dan tidak hanya itu penjual juga harus patuh bahwa makanan tidak boleh mengandung 5P (pengawet, pewarna, pemanis, penyedap, dan pengenyal),” tegasnya.
Tidak hanya itu pada kesempatan ini juga terdapat kelompok Siswa Peduli Lingkungan (SPILL) yang memamerkan hasil pengelolaan sampah mereka berupa kompos organik, eco enzyme, kerajinan daur ulang kertas dan berjualan peralatan zero waste.
Dhania salah satu anggota SPILL mengatakan dirinya senang kerena bisa mengajak teman-teman lain peduli lingkungan. ‘’Saya senang bisa mengajak teman-teman peduli lingkungan pada HSN kali ini, saya dan teman-teman lain menjual kompos hasil panen kami disekolah, menjual peralatan zero waste seperti sedotan stainless dan sendok kayu dan berkampanye untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik’’, terangnya.
Dhania mengaku penjualan hari ini cukup laris, ‘’saya dan teman-teman semangat menjual produk-produk kami sehingga kami bisa memperoleh 85 ribu rupah selain itu bisa memperkenalkan cara belanja sabun dengan refill kepada teman’’ tuturnya dengan bangga.
Ditemui ditempat yang sama manager edukasi ECOTON Alaika Rahmatullah mengatakan bahwa melalui program Sekolah Ekologis ECOTON kami bisa menularkan gerakan ini ke lingkungan sekolah.
‘’Program Sekolah Ekologis yang kami miliki mampu mendorong sekolah menjadi sekolah zero waste, apapun kegiatan yang dilakukan selalu memperhatikan hak-hak ekologis anak dan kesehatan anak, sehingga tercapai masa depan anak yang lebih baik’’, terangnya.
Dalam acara ini juga dimeriahkan dengan pameran foto kondisi sungai Brantas yang tercemar mikroplastik sehingga bisa menggugah kesadaran siswa untuk tidak membuang sampah plastik ke sungai dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan zero waste.