Monday, August 8, 2022
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Siaran Pers
    • Reportase
  • Publikasi
    • Kisah Anggota
    • Buletin
    • Infografik
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Semu
  • Hasil Riset AZWI
    • Hasil Riset
  • Tentang Kami
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Siaran Pers
    • Reportase
  • Publikasi
    • Kisah Anggota
    • Buletin
    • Infografik
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Semu
  • Hasil Riset AZWI
    • Hasil Riset
  • Tentang Kami
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Berita

Bahaya di Balik Maraknya Sampah Plastik Sachet

by Aliansi Zero Waste Indonesia
December 3, 2021
in Berita, False Solutions, Single-Use Plastic Reduction
Reading Time: 4min read
1
Bahaya di Balik Maraknya Sampah Plastik Sachet
0
SHARES
551
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sampah plastik masih terus menjadi problematika yang belum terselesaikan hingga saat ini. Jumlah sampah plastik diprediksi akan terus meningkat, terutama sampah plastik jenis multilayer (kemasan sachet). Kemasan sachet plastik multilapis (multilayer) yang digunakan dalam berbagai produk dari deterjen hingga kopi instan telah menimbulkan bahaya serius dan lebih besar membahayakan bagi lingkungan karena tingkat daur ulang dan nilai limbah pasca konsumsi yang rendah dibandingkan dengan kemasan lain seperti botol PET (Polietilena Tereftalat). 

Berdasarkan laporan terbaru Greenpeace berjudul “Throwing Away The Future : How Companies Still Have It Wrong on Plastic Pollution Solutions”, sebanyak 855 miliar sachet terjual di pasar global tahun 2020. Asia Tenggara memegang pangsa pasar sekitar 50 persen. Diprediksi jumlah kemasan sachet yang terjual akan mencapai 1,3 Triliun pada tahun 2027. 

Peneliti ECOTON Eka Chlara Budiarti menjelaskan bahaya dari sampah plastik sachet sudah banyak  tersebar di lingkungan bahkan sudah masuk ke dalam badan air sungai yang mana merupakan sumber bahan baku air PDAM untuk berjuta-juta pelanggan. Chlara menyebutkan, secara garis besar terdapat dua bahaya sampah plastik sachet, yakni secara fisik dan kimia. 

Secara fisik, sampah sachet bisa menjadi mikroplastik. Mikroplastik adalah remahan atau potongan plastik berukuran <5mm. Alhasil, mikroplastik ini tidak  dapat di screening dengan PDAM, dan ikut terbawa ke saluran pipa distribusi mereka dan otomatis juga berimbas ke lingkungan yang sudah terkontaminasi. 

Penelitian ECOTON pada tahun 2018 hingga 2020 mengidentifikasi mikroplastik di dalam feses 102 partisipan yang tersebar di beberapa wilayah di indonesia dan menemukan mikroplastik di dalamnya. ECOTON juga telah mengidentifikasi polimernya dan menemukan bahwa yang terbanyak adalah polimer EVOH yang salah satunya digunakan pada lapisan terdalam sachet. 

“Hal ini juga membuktikan bahwa plastik sekarang sudah masuk ke dalam tubuh manusia. Darimana asalnya? dari jalur makanan, udara yang kita hirup dan paparan plastik,” ujar Chlara saat dihubungi AZWI beberapa waktu lalu

Chlara lalu melanjutkan, secara kimia plastik sachet memiliki kandungan senyawa kimia yang berbahaya. Terdapat zat pemlastis (plasticizer) yang sudah terkonfirmasi oleh peneliti sebagai senyawa pengganggu hormon contohnya BPA, phthalates, dan lain sebagainya. Tak hanya itu saja, ada beberapa kandungan lain yang ditambahkan pada plastik seperti dioksin, senyawa perflourinasi, retardants dan lain-lain. 

Sachet adalah jenis sampah plastik yang sejatinya kurang disukai oleh pengusaha daur ulang sehingga biasanya ditolak karena susah untuk didaur ulang. Sampah kemasan sachet memiliki kemasan multilayer dan tiap kemasannya terdapat sekitar 3-4 lapisan yang terdiri dari lapisan paling dalam berwarna bening, aluminium foil, lapisan gambar dan lapisan laminasi. Sehingga mengakibatkan pengusaha malas untuk mengupas lapisan kemasan sachet satu per satu,” tambahnya.

Bukan hanya Chlara, Peneliti ICEL Bella Nathania juga mengungkapkan bahaya dari sampah plastik sachet. Menurutnya jika sachet terurai menjadi mikroplastik, mikroplastik ini sangat rentan dikonsumsi oleh makhluk hidup di laut seperti plankton. Jika sudah dikonsumsi oleh plankton, maka mikroplastik berpotensi masuk ke dalam rantai makanan. 

“Dan mungkin saja bisa sampai ke manusia. Jika sachet juga terbawa air sungai, kemudian nyangkut di akar mangrove seperti yang ditemukan teman-teman dari ECOTON Hal ini berbahaya, karena bisa menyebabkan tumbuhan yang ada di mangrove sulit untuk bernafas,” jelas Bella saat dihubungi AZWI Rabu, (24/11/2021).

Sementara itu, Bella menjelaskan, sampah kemasan sachet juga berpotensi dibakar. Sebab, sudah benar-benar tidak bisa dikendalikan dan hasilnya akan menyebabkan pencemaran mulai dari PM 2.5 hingga dioxin. 

“Produsen perlu untuk mencantumkan rencana redesain kemasan saset dalam Peta Jalan Pengurangan Sampah-nya. Mengganti saset dengan kemasan yang ramah lingkungan atau mengganti cara distribusi serta penjualan produk yang selama ini berada dalam kemasan saset, seperti bulk store. Terlebih saset dengan ukuran 50 gr atau 50 ml akan dilarang pada tahun 2030,” ujarnya.

Tak hanya itu, Bella juga menegaskan agar Perusahaan mengambil kembali sampah mereka sebagai bukti dari tanggung jawab produsen kepada sampah yang dihasilkannya. Sebab, tanpa adanya pengambilan kembali, maka anggaran untuk membersihkan sampah saset akan terus membebani pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK)  No.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. 

“Jangan  hanya terima untungnya saja dari penjualan produk, tapi tidak mau bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkan dari produk tersebut. dan nantinya menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat, untuk membiayai pengelolaan sampah,” tegas Bella.

Baik Bella maupun Chlara juga berharap agar permasalahan sampah sachet segera diselesaikan. Meski saat ini sudah banyak kampanye tentang pengurangan penggunaan sachet, hal ini dirasa belum cukup jika produsen tidak menerapkan EPR (extended producer responsibility. 

Bukan hanya peran dari produsen saja yang diharapkan Bella dan Chlara, melainkan juga peran pemerintah dalam pelayanan pengangkutan sampah. Mereka menilai pelayanan pelayanan sampah harus terdesentralisasi, agar sampah plastik terutama jenis sachet tidak mengotori lingkungan darat hingga perairan.

“Terakhir, hindarkan merencanakan penanganan sampah yang berbasiskan solusi palsu, seperti pembakaran sampah dan daur ulang kimia, karena akan menggantikan pencemaran sampah saset dengan pencemaran udara dan limbah B3,” pungkasnya. (Cindy)

Tags: bahaya plastikecotonEPRICELIncineratorkemasan multilayerkemasan sachetsachetsasetSolusi palsuSolusi semu
Previous Post

Perjalanan Nina Bersama ECOTON di COP26

Next Post

Mengulik Cerita di Balik COP26 di Glasgow

Comments 1

  1. Pingback: GIFT : Krisis Limbah Kemasan Sachet – IGAF LC IPB

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Insinerasi Limbah Medis: Solusi Jangka Panjang dan Berkelanjutan?

November 21, 2020
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

April 7, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Forum Daerah Bebas Plastik: Capaian Kota Pesisir Dalam Mengurangi Sampah Plastik di Laut

1044
Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

146
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

47
Mikroplastik, Si Monster Mungil Nan Mengerikan

Udara Jawa Timur Terkepung Mikroplastik

34
Sungai Musi Tercemar

Sungai Musi Tercemar

August 8, 2022
Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

August 8, 2022
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

July 22, 2022
Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

July 17, 2022

Recent News

Sungai Musi Tercemar

Sungai Musi Tercemar

August 8, 2022
Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

August 8, 2022
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

July 22, 2022
Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

July 17, 2022
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Categories

  • Berita
  • Buletin
  • Fair Transition
  • False Solutions
  • Kisah Anggota
  • Reportase
  • Siaran Pers
  • Single-Use Plastic Reduction
  • Uncategorized
  • Upstream Advocacy
  • Waste Trade
  • Zero Waste Cities

Follow Us

  • Anggota
  • Dewan Pengarah
  • Hasil Riset
  • Home Page
  • Jejaring
  • Justice Transition
  • perbaikan
  • Plastik Sekali Pakai
  • Privacy Policy
  • Sampah Impor
  • Sekretariat Nasional
  • Solusi Semu
  • Survei Langkah Cegah Sampah
  • Tentang Kami
  • Upstream Advocacy
  • Zero Waste Cities

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia by Aradev.

No Result
View All Result
  • Anggota
  • Dewan Pengarah
  • Hasil Riset
  • Home Page
  • Jejaring
  • Justice Transition
  • perbaikan
  • Plastik Sekali Pakai
  • Privacy Policy
  • Sampah Impor
  • Sekretariat Nasional
  • Solusi Semu
  • Survei Langkah Cegah Sampah
  • Tentang Kami
  • Upstream Advocacy
  • Zero Waste Cities

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia by Aradev.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In