Tuesday, May 6, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Reportase

Ribuan Sapi Makan Sampah di TPA Daerah Jawa Tengah, Apa Dampaknya?

by Aliansi Zero Waste Indonesia
June 26, 2023
in Reportase
Reading Time: 3min read
0
Ribuan Sapi Makan Sampah di TPA Daerah Jawa Tengah, Apa Dampaknya?
0
SHARES
836
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ribuan sapi tampak mencari makan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jumat (9/6/2023). Hal ini merupakan pemandangan yang biasa ditemui para pemulung, petugas maupun pemangku kepentingan yang berkunjung ke sana. Sekitar 1500 lebih sapi menggantungkan hidup mereka dengan memakan sampah organik yang dibuang di TPA Jatibarang. 

Para pemilik sapi mengaku hal tersebut telah dilakukan selama kurang lebih 20 tahun, dimulai sejak Pemerintah setempat memberikan bantuan kepada masyarakat berupa beberapa ekor sapi untuk diternakkan pada awal tahun 2000 an.

“Bapak saya dulu adalah penerima bantuan pertama. Lalu dipelihara hingga beranak banyak, beberapa diberikan kepada masyarakat yang belum punya, hingga sekarang jumlahnya ribuan pada generasi ketiga,” ujar Asnawi, warga Kecamatan Mijen, Semarang saat diwawancarai oleh AZWI, Jumat (9/6/2023).

Asnawi yang akrab disapa Pak Kliwon mengaku saat ini sapi yang dimilikinya berjumlah 10 ekor. Namun, jumlah tersebut bisa dibilang sedikit jika dibandingkan dengan sapi milik warga lainnya, yang jumlahnya puluhan hingga ratusan ekor untuk satu orang pemilik sapi. 

Sapi makan plastik di TPA Jatibarang, Semarang. Foto: AZWI

Para pemilik sapi membiarkan sapi mereka mencari makan sendiri ke TPA hingga petang dan pulang ke kandang. Kadang kala, kata Pak Kliwon, sapi-sapi tersebut tidak pulang ke kandang, melainkan menginap di tumpukan sampah hingga keesokannya. Jika hal itu berulang, maka biasanya sapi akan tetap tinggal di TPA hingga laku terjual. 

“Kalau (sapi) pulang, sore dan malam saya suka kasih rumput. Tapi banyak sapi-sapi (punya) lain yang dibiarkan di TPA nggak pulang. Jadi makannya semua sampah,” jelas Pak Kliwon.

Pak Kliwon menyadari bahwa sampah organik bukan pakan yang baik untuk sapi-sapinya. Bahkan, acapkali sapi-sapi di TPA sakit dan mati mendadak karena ‘masuk angin’ alias kelebihan gas metana di dalam perut mereka. Tak sedikit pula sapi-sapi mereka terluka bahkan tewas terkena alat berat yang beroperasi di TPA. Meski demikian, di sisi-sisi lain Pak Kliwon mengaku kesulitan untuk membagi waktu jika harus mengurus pakan sapi-sapinya.

“Kalau disini kebanyakan sapi mati karena masuk angin. Sering juga karena gak sengaja makan plastik, jadi gak mau besar badannya, biasanya kalau gitu kita langsung potong atau jual,” paparnya.

Tentunya harga jual sapi yang sakit tidak sama dengan yang sehat. Salah satu rekan Pak Kliwon mengaku pernah menjual harga sapinya yang sakit seharga 7-10 juta per ekor, berbeda jauh dengan harga sapi normal yakni 20-25 juta per ekor.

Sapi Makan Sampah di TPA Jatibarang, Semarang. (Foto: AZWI)

Di sisi lain, bukan hanya TPA Jatibarang, Semarang, saja yang dijadikan tempat makan sapi, melainkan juga di Kota Surakarta tepatnya di TPA Putri Cempo. Namun kini jumlahnya terus berkurang hingga tersisa 200-300 ekor.

Menanggapi adanya sapi di TPA, Kepala UPT TPA Jatibarang, Wahyu Heryawan menyebutkan sudah mengimbau dan mensosialisasikan kepada para pemilik sapi agar tidak lagi melepasliarkan sapi-sapi mereka di TPA. Hal ini merupakan dampak dari merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi. Selain itu, sapi-sapi yang dilepas bebas di TPA Jatibarang dinilai tidak sehat, karena mengonsumsi plastik dan sampah lainnya.

“Kami sudah sosialisasikan bahkan memberikan solusi untuk warga agar segera dipindahkan ke tempat yang sudah disediakan. Namun warga keberatan karena lokasinya cukup jauh, (karena) mereka biasanya hanya dilepas liar, kalau jauh kan mereka tentu harus kontrol dan cari pakan baru,” kata Wahyu saat dikunjungi AZWI di kantornya beberapa waktu lalu.

Sapi makan sampah di TPA Putri Cempo, Surakarta. Foto: AZWI

Rencana ini sejatinya sudah dipersiapkan dari tahun 2022, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari kebijakan tersebut. DLH setempat masih berkutat untuk mencari solusi terbaik menangani permasalahan tersebut, mengingat hari raya Idul Adha yang sudah di depan mata. 

Sebagai informasi, baru-baru ini anggota Aliansi Zero Waste Indonesia yakni yayasan gita pertiwi dan nexus 3 foundation sedang melakukan riset untuk mengetahui seberapa bahayanya kah plastik yang terkandung di dalam perut sapi di TPA dan bagaimana dampaknya. Hasil riset akan dipublikasikan di website Aliansi Zero Waste Indonesia. (Kia)

Tags: bahaya plastikplastiksapisapi makan plastiksapi makan sampahTPA JatibarangTPA Putri Cempo
Previous Post

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kampung SIBA KLASIK dan DLH Gresik ikuti Compos Day Bersama KLHK

Next Post

Berpartisipasi dalam Pameran Kementrian LHK, ECOTON Hadirkan Manusia Plastik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

April 22, 2025
Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

April 22, 2025
Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

April 9, 2025
Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

March 21, 2025

Recent News

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

April 22, 2025
Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

April 22, 2025
Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

April 9, 2025
Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

March 21, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In