Idul Adha adalah salah satu hari raya yang dirayakan oleh umat Islam Dunia. Idul Adha identik dengan penyembelian hewan Qurban seperti Sapi, Kambing dan Domba. Selesai disembelih, daging akan dibagikan kepada masyarakat umum.
Namun banyak dijumpai pendistribusian daging Qurban menggunakan kantong kresek. Dimana kantong kresek merupakan sumber polusi plastik di lingkungan.
Tidak ingin merusak lingkungan, SDIT AL-HUDA di pulau Bawean, Gresik gunakan daun jati sebagai alternatif pembungkus daging yang ramah lingkungan.
Kepala SDIT AL-HUDA, Rizky Wahyu Saputra menjelaskan bahwa setiap tahun kami selalu merayakan Idul Adha di sekolah.
“Setiap tahun kami selalu merayakan idul adha di sekolah bersama guru dah murid, untuk tahun ini alhamdulillah kami menyembeli 2 sapi dan 3 kambing,” ujarnya.
Berbeda cara pengemasan, ustad Risky panggilan akrabnya tidak ingi pakai kantong kresek sebagai wadah daging.
“Sesuai dengan visi sekolah kami sebagai sekolah Adiwiyata, kami berusaha menggunakan pembungkus ramah lingkungan yaitu daun jati, yang selanjutnya wadah ini bisa terurai dialam secara mudah sehingga tidak menyumbang sampah plastik dilingkungan”, tegasnya.
Pegiat Zero Waste ECOTON, Tonis Afrianto mengapresiasi prilaku ini yang mencerminkan peduli akan lingkungan.
“Saya sangat bangga dengan SDIT AL-HUDA, mampu berkontribusi untuk mengurangi timbulan sampah plastik di kepulauan Bawean, sekolah ini patut dicontoh oleh sekolah lainnya,” jelasnya.
Tonis menambahkan bahwa saat ini plastik kresek menjadi masalah karena bentuknya yang ringan muda terbuang ke lingkungan.
“Bersumber dari berbagai penelitian, 1 orang mampu menghasilkan 3 lembar plastik kresek per hari artinya pertahun bisa 3444 lembar yang dihasilkan, untungnya kabupaten sudah memiliki PERDA No.3 tahun 2021 tentang Pembatasan Pemakaian Platik Sekali Pakai untuk mengurangi timbulan sampah plastik diberbagai kegiatan dan aktivitas”, tambahnya.
Kegiatan Idul Adha ini menghasilkan ratusan potong daging Qurban berbungkus daun pisang yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat umum, guru dan murid.
Kedepannya, SDIT AL-HUDA ingin konsisten menerapkan pengurangan produksi sampah plastik secara signifikan untuk menjaga Pulau Bawen tetap bersih dari polusi sampah plastik yang sebelumnya diawali dengan kantin sehat bebas plastik di sekolah mereka. (ecoton)