16 Oktober menjadi salah satu peringatan hari pangan sedunia. Memperingati hari ini, Yayasan Gita Pertiwi berkolaborasi dengan beberapa komunitas yang tergabung dalam pada program Regenerative Agriculture dan Zero Waste Cities untuk mengadakan kegiatan Lomba Pangan Sehat tanpa plastik sekali pakai dan Talkshow Pangan Sehat dari Kebunku di Kemudo, Prambanan, Kamis (26/10/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 20 Kelompok Wanita Tani dari 13 desa di Kecamatan Prambanan, Kab. Klaten. Tujuan kegiatan ini untuk menyebarluaskan praktik baik penerapan budidaya sehat oleh KWT dan minim plastik pada pertanian.
Lomba Pangan sehat ini menggunakan bahan pangan segar yang diambil dari kebun KWT organik yang ada di setiap desa kecamatan prambanan. Uniknya, Desa Kemudo terkhusus KWT Sri Kemuning dan Setya Arum penanaman di lahan KWT mereka mulai menggunakan kasgot dari hasil mereka mengelola sampah organik. Penggunaan kasgot sebagai pupuk dinilai lebih ekonomis dan sehat karena mengurangi pupuk kimia pada tanaman. Selain itu, jumlah timbulan sampah yang ada di desa kemudo berkurang.
Pengurangan sampah juga disebutkan oleh ketua TPPKK Desa Kemudo Ibu Dyah Reni dalam sambutan acara, bahwa mereka sudah berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah di desa Kemudo. Meskipun langkah diawali dengan hal sederhana seperti membuat kompos pada setiap halaman kebun masyarakat, membudidayakan maggot, hingga mengoptimalkan BUMDES agar sampah anorganik dapat dijual kembali. Pengelolaan sampah tersebut juga mendukung kondisi desa Kemudo yang berdampingan dengan pabrik susu SGM yang juga menghasilkan limbah sampah anorganik.
“Harapannya, kedepan praktik penggunaan kasgot sebagai pupuk organik serta mengurangi sampah yang ada di lingkungan kita juga dapat diterapkan di desa lain di Kecamatan Prambanan,” ujar ketua TPPKK Desa Kemudo. Pernyataan senada juga disampaikan oleh Sekretaris Kecamatan Prambanan yang mengharapkan praktik pengelolaan sampah serta meminimalisir penggunaan plastik dan bahan kimia pertanian dilaksanakan di desa lain.
Pada talkshow yang memeringati hari pangan sedunia 2023 diikuti oleh 155 orang dengan pembahasan mengenai bagaimana menyediakan pangan sehat dan aman dari kebun KWT. Talkshow ini menggandeng dinas kesehatan yaitu Ibu Dessy Sandra Dewi, S.Tr.Gz dan perwakilan ibu KWT Sri Kemuning Kemudo yaitu Ibu Ambarwati.
Keamanan pangan disampaikan oleh narasumber mengenai gizi seimbang dalam setiap porsi pangan yang dikonsumsi masyarakat baik usia dini hingga lansia. Tidak lupa, narasumber juga mengkampanyekan bahaya cemaran plastik dalam pangan segar apalagi di masyarakat Prambanan yang masih menggunakan plastik pada pertaniannya. Mikroplastik dan cemaran pestisida bahkan dapat menempel pada sayur maupun budidaya yang dikembangkan oleh petani maupun KWT. Sehingga kami mengundang perwakilan KWT Sri Kemuning yang bahkan sudah meminimalisir plastik dan menggunakan kasgot.
Talkshow yang berkonsep interaktif ini mengumpulkan berbagai suara masyarakat mengenai keresahan mereka pada pangan sehat yang aman untuk keluarga. Salah satunya malah berasal dari Bapak Danramil yang mengeluhkan banyaknya sampah polybag yang kerap dibuang di pinggir sawah maupun kebun sembarangan oleh petani. Sementara itu, dari masyarakat juga mengeluhkan banyak jajanan bermicin yang dibeli oleh anak-anak mereka berbungkus plastik bening yang kadang menimbulkan efek negatif seperti batuk maupun sakit perut.
Acara ini ditutup dengan penyerahan hadiah untuk juara lomba saji pangan sehat kepada para pemenang dimana posisi juara 3 merupakan KWT Setya Arum Desa Kemudo yang telah menerapkan pengelolaan sampah dan menggunakan kasgot pada pertaniannya. (Gita Pertiwi)