Monday, October 20, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Siaran Pers

INC-3 Perjanjian Plastik Global: Sulitnya Negosiasi untuk Menyelesaikan Pencemaran Plastik Sejak dari Hulu

by Aliansi Zero Waste Indonesia
November 24, 2023
in Siaran Pers
Reading Time: 5min read
0
INC-3 Perjanjian Plastik Global: Sulitnya Negosiasi untuk Menyelesaikan Pencemaran Plastik Sejak dari Hulu
0
SHARES
586
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Siaran Pers

untuk dirilis segera

Jakarta, 20 November 2023. Putaran ketiga proses negosiasi antar pemerintah atau Intergovernmental Negotiating Committee (INC-3) telah berlangsung pada pada 13-20 November 2023 di Nairobi, Kenya. Proses ini merupakan bagian integral dari upaya penyusunan perjanjian global terkait plastik, yang sebelumnya telah disepakati melalui mandat resolusi UNEA 5/14  (United Nations Environment Assembly) untuk mengakhiri pencemaran plastik melalui perjanjian yang mengikat. 

Perjanjian ini merinci secara komprehensif seluruh tahap daur hidup plastik. Dengan masalah yang semakin membesar, INC menjadi titik balik yang penting dalam melawan pencemaran plastik. Negosiasi ini bukan hanya kesempatan untuk mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga menangani isu-isu yang mempengaruhi kesehatan dan hak-hak individu dan komunitas. 

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bersama anggota turut berperan dalam pertemuan antar negara tersebut dengan merekomendasikan berbagai isu terkait plastik yang perlu diperhatikan dan penting dibahas selama proses penyusunan perjanjian.

Sebelumnya, pada INC-2 yang digelar beberapa bulan lalu di Paris, telah dihasilkan Zero Draft instrumen hukum internasional yang akan menjadi fokus pembahasan pada INC-3. Draft ini menandai kemajuan signifikan dalam penyusunan perjanjian.

Anggota AZWI memberikan beberapa masukan, termasuk rekomendasi untuk memasukkan elemen perjanjian yang mencakup seluruh siklus hidup plastik. Mulai dari tingkat ekstraksi, produksi, hingga pasca konsumsi, dengan mengutamakan dampak kesehatan dan dampak lingkungan dari setiap proses tersebut.

“Dalam INC-3, kami mengusulkan agar prinsip (pengelolaan sampah plastik) mengikuti hierarki sampah dan mengutamakan pencegahan, pengurangan dan penggunaan kembali daripada daur ulang dan pembuangan. Dan prinsip ini, harus terintegrasi secara menyeluruh dalam prinsip dan kewajiban,” ujar Co-coordinator AZWI, Rahyang Nusantara, hadir sebagai delegasi dari Dietplastik Indonesia, di Nairobi, Kenya. 

Rahyang juga menyoroti definisi guna ulang (reuse) yang harus dimaknai sebagai suatu sistem komprehensif, dimana kemasan dapat dipinjamkan kepada konsumen dan harus tetap berada dalam kepemilikan sistem selama beberapa siklus. “Sehingga konsep penggunaan kembali (reuse) tidak hanya berlaku pada kemasan, tetapi juga pada keseluruhan sistemnya,” tambahnya.

Selain Rahyang, hal serupa juga disampaikan oleh Pengkampanye Polusi dan Urban Berkeadilan, Walhi Nasional Abdul Ghofar yang juga hadir di INC-3. Menurutnya, semua pihak harus sepakat untuk mengatur keseluruhan hidup plastik mulai dari upstream (hulu) sampai downstream (hilir). 

“Upaya sebagian pihak untuk mengarahkan plastic treaty hanya fokus pada downstream (hilir) harus dihentikan. Kredit plastik, daur ulang kimiawi hingga pembakaran sampah bukan solusi. Kita butuh pengurangan produksi plastik, revolusi guna ulang dan transisi yang berkeadilan,” papar Ghofar. 

Melihat urgensi penyelesaian permasalahan ini harus dihentikan sejak dari hulunya, juga memantik pembahasan terkait bahan kimia dan polimer dalam plastik yang harus diperhatikan. Namun, menurut Co-coordinator AZWI Nindhita Proboretno, isu ini tak banyak dibahas bahkan diusulkan tidak dimasukkan dalam elemen perjanjian.  

“Pembahasan terkait Chemicals of Concern dan Polymers of Concern menjadi hal yang sangat krusial. Beberapa negara mengusulkan untuk tidak memasukkan elemen ini dalam perjanjian ini. Padahal Laporan UNEP sudah menyebutkan, lebih dari 16.000 bahan kimia digunakan dalam plastik, 25% di antaranya diklasifikasikan sebagai berbahaya, beracun, persisten.  Namun, hanya 3% dari bahan kimia tersebut yang diatur dalam MEA lain. Dampak negatif terjadi di seluruh siklus hidup plastik, mulai dari ekstraksi sumber daya, produksi dan penggunaan hingga akhir masa pakainya,” tegas Nindhita.

Anggota AZWI yang hadir di INC-3 Nairobi, Kenya, dari kiri Fajri Fadhillah (ICEL), Rahyang Nusantara (Dietplastik Indonesia), Yuyun Ismawati (Nexus3 Foundation), Nindhita Proboretno (Nexus3 Foundation), Abdul Ghofar (Walhi Nasional), Bella Nathania (ICEL).

Meski demikian, akhir dari INC-3 perjanjian internasional tentang plastik di Nairobi, Kenya tampaknya membawa kabar yang tidak terlalu memuaskan. Menurut Kepala Divisi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Fajri Fadhillah, para negara pihak dalam INC-3 tidak mencapai kesepakatan perihal intersessional work untuk membahas aspek teknis dan saintifik serta finansial dan cara-cara implementasi perjanjian internasional tentang plastik. 

Padahal kesepakatan perihal intersessional work dalam INC-3, sangat penting untuk menginformasikan substansi perjanjian yang di antaranya meliputi polimer plastik primer (primary plastic polymer), bahan kimia dan polimer yang menjadi perhatian (chemical and polymer of concern), dan plastik bermasalah dan dapat dihindari (problematic and avoidable plastic).

“Para negara pihak dalam INC-3 harus mempertimbangkan bukti ilmiah perihal pentingnya pengurangan bahan kimia dan polimer dalam plastik yang berbahaya. Para negara pihak harus memanfaatkan sisa waktu satu tahun untuk menghasilkan perjanjian internasional plastik yang ambisius dan mencakup seluruh daur hidup plastik,” tambah Fajri. 

Pertemuan negosiasi ketiga ini telah menjadi panggung bagi sejumlah perbedaan pendapat yang mewarnai diskusi tentang berbagai isu yang dihadapi. Meski demikian, dalam kompleksitas ketidaksepakatan tersebut, terdapat secercah kemajuan yang layak diakui. Proses ini dimulai dari penyusunan Zero Draft yang disiapkan oleh Sekretariat INC sebagai dasar perbincangan. 

Menariknya, dalam perjalanan panjang diskusi ini, Yuyun Ismawati, Senior Advisor dari Nexus3 Foundation, memaparkan bahwa para delegasi berhasil mencapai kesepakatan untuk menyertakan opsi-opsi tambahan yang diharapkan dapat menjadi landasan pada pertemuan INC-4 mendatang. Keberhasilan ini menandai adanya komitmen bersama untuk mengatasi perbedaan dan mencapai titik temu yang membangun bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi ini.

“Meski diwarnai ketidaksepakatan tentang beberapa hal, tetapi ada kemajuan yang dicapai dalam pertemuan negosiasi ketiga ini. Berangkat dari Zero Draft yang disiapkan Sekretariat INC, para delegasi berhasil memasukkan opsi-opsi tambahan untuk disepakati pada INC-4 mendatang,” jelas Yuyun.

Yuyun menambahkan, zero draft yang sudah berkembang dengan masukan-masukan dari para delegasi, menjadi dasar untuk menyusun draft pertama Perjanjian Plastik (Plastic Treaty) di INC-4 tahun depan.  

Sebagai informasi, pertemuan komite antar pemerintah atau INC telah diputuskan menjadi lima putaran dalam forum Majelis Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Assembly/UNEA) 5.2. INC-1 telah berlangsung pada 28 November – 2 Desember 2022, di Punta del Este, Uruguay. Sedangkan INC-2 berlangsung pada 29 Mei – 2 Juni 2023 di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Perancis. Untuk INC 4 dan 5 direncanakan akan diselenggarakan pada tahun 2024 di Kanada dan Korea Selatan. 

Tentang Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

Aliansi Zero Waste Indonesia merupakan perkumpulan organisasi yang terdiri dari YPBB, GIDKP, Nexus3 Foundation, PPLH Bali, ECOTON, ICEL, Nol Sampah Surabaya, Greenpeace Indonesia, Gita Pertiwi dan WALHI. AZWI mengkampanyekan implementasi konsep Zero Waste yang benar dalam kerangka pengarusutamaan melalui berbagai kegiatan, program, dan inisiatif Zero Waste yang sudah ada untuk diterapkan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, siklus hidup material, dan pendekatan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

Kontak media:

Kia, Staf Komunikasi Aliansi Zero Waste Indonesia, kia@aliansizerowaste.id, +6285215809537.

Dokumentasi terkait keterlibatan AZWI selama INC-3 dapat diakses di sini.

Tags: azwiindustri petrokimiakrisis iklimnairobi kenyapencemaran plastikperjanjian plastikperjanjian plastik globalplastic treatyplastics treatyplasticstreatyplastikplastik sekali pakaizero waste
Previous Post

Bahaya di Balik Menumpuknya Gas Metana di TPA

Next Post

Cegah Krisis Iklim, Walhi dan Gita Pertiwi Ajak Anak Muda Peduli Sampah

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025

Recent News

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

Tax Holiday Petrokimia: Investasi atau Subsidi Perusakan?

September 1, 2025
Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

Jejak Perjalanan Plastik dan Pengaruhnya bagi Perubahan Iklim

August 29, 2025
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

August 15, 2025
Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

Negosiasi Hari Terakhir INC-5.2 Buntu: Draft Perjanjian Belum Jawab Akar Krisis Plastik 

August 15, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Pendekatan Zero Waste
    • Isu Strategis
      • Pengurangan Produksi Plastik
      • Penurunan Pola Konsumsi Plastik
      • Sistem Guna Ulang
      • Solusi Semu
      • Sampah Organik
    • Flagship Program
      • Zero Waste Cities and Island
      • Plastics Treaty
      • Brand Audit
      • Project Boost
      • Sekolah Ekologis
      • Project Merit
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In