Friday, May 9, 2025
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Siaran Pers

MONSTER PLASTIK MUNCUL DAN ANCAM BUMI

by Aliansi Zero Waste Indonesia
October 11, 2020
in Siaran Pers
Reading Time: 5min read
4
MONSTER PLASTIK MUNCUL DAN ANCAM BUMI
0
SHARES
594
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Jakarta, 21 Juli 2019. Kondisi sampah di Indonesia saat ini sangat mencekam. Dari 60 juta ton sampah yang dihasilkan, 15 persennya merupakan sampah plastik yang tidak hanya membanjiri tempat pembuangan akhir, namun juga lautan Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2018, 87 kota pesisir di Indonesia memberikan kontribusi 2 juta ton sampah plastik ke laut.
Banyaknya dan besarnya ancaman dari sampah plastik digambarkan melalui sosok monster, sebuah kekuatan besar yang siap menghancurkan bumi. Sosok monster plastik berupa mahluk laut dengan tinggi 4 meter muncul dari laut Jakarta dan bergerak menuju jantung ibu kota Jakarta di bundaran Hotel Indonesia.
Pawai monster plastik adalah aksi tolak plastik sekali pakai terbesar di Indonesia, merupakan gerakan bersama dari 48 organisasi dan komunitas sipil bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, diikuti oleh lebih dari 1500 orang. Pawai bergerak dari bundaran Hotel Indonesia menuju lapangan Aspirasi Monas. Pawai akan dipimpin langsung oleh ibu Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia dan Pembina Pandu Laut Nusantara.

Pawai ini bertujuan untuk mengajak masyarakat mendeklarasikan komitmen yang akan mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya menolak kresek sekali pakai, menolak sedotan plastik, memilih curah ketimbang sachet, memilah sampah di rumah, dan membersihkan sampah plastik layak daur ulang sebelum membuangnya.
Sebanyak 49 organisasi dan komunitas sipil yang tergabung dalam pawai ini juga bertujuan menyatukan suara masyarakat dalam mendesak tiga hal.
Pertama, Pemerintah melarang plastik sekali pakai (berupa kantong plastik, sedotan plastik, styrofoam, sachet dan microbeads) dan berlaku secara nasional.
Kedua, Pemerintah memperbaiki system tata kelola sampah berupa (a) penegakan system pemilahan sampah dari sumber hingga akhir, (b) mendukung produksi kemasan dalam negeri yang pro lingkungan, pro kearifan lokal, dan bebas plastik.
Ketiga, Produsen dan pelaku usaha bertanggung jawab atas sampahnya dengan cara (a) Mengambil kembali sampah kemasan yang dihasilkannya, (b) Berinovasi dalam merancang kemasan plastik agar lebih mudah diguna ulang, (c) Berinovasi dalam sistem pengiriman produk agar tidak mengandalkan plastik.

“Pencemaran lingkungan utamanya perairan oleh sampah plastik sangat memprihatinkan. Pasalnya Indonesia telah menyandang predikat sebagai negara kedua penyumbang sampah terbesar ke laut di dunia, sebuah predikat yang sangat memalukan. Untuk menanggulangi ini, Presiden Joko Widodo bahkan telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Sampah plastik ini sangat berbahaya karena baru akan hancur puluhan bahkan ratusan tahun. Jika masyarakat Indonesia tidak melakukan upaya pengurangan konsumsi plastik sekali pakai, diramalkan tahun 2030 nanti akan lebih banyak plastik daripada ikan di perairan Indonesia. Sudah saatnya masyarakat beralih dari penggunaan kresek ke ganepo atau tas kain, menghentikan penggunaan sedotan plastik atau beralih menggunakan sedotan stainless atau kertas, dan menghindari penggunaan kemasan-kemasan plastik lainnya. Ayo kita menuju Indonesia yang lebih baik dengan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, dimulai dari diri kita sendiri.” -Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
“Monster Plastik merupakan sosok yang lahir dari jutaan ton akumulasi sampah plastik di laut Indonesia akibat ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Sosok ini merupakan momok menakutkan terhadap keberlangsungan hidup alam dan umat manusia di Bumi. Ancaman Monster plastik merupakan ancaman nyata yang saat ini tengah kita hadapi, Perubahan perilaku masyarakat Indonesia untuk berhenti menggunakan plastik sekali pakai merupakan kunci utama menurunkan volume sampah di Indonesia. Tidak ada kata selain berhenti menggunakan plastik sekali pakai.” – Bustar Maitar, Pembina Yayasan Econusa.
“Masyarakat perlu disadarkan bahwa gaya hidup kita sehari-hari yang menghasilkan banyak sampah sebenarnya sedang membangun sebuah monster raksasa yang menakutkan yang akan merusak kehidupan kita sendiri. Monster plastik ini adalah musuh bersama yang mengancam kehidupan kita bersama, itu sebabnya kitapun harus sama-sama mengalahkannya. Masing-masing kita punya senjata masing-masing untuk mengalahkannya, jika pemerintah senjatanya adalah kebijakan maka kita sebagai masyarakat senjatanya adalah mengubah gaya hidup yang tidak menggunakan plastik sekali pakai.” – Prita Laura, Ketua Harian Pandu Laut Nusantara.
“Plastik sekali pakai adalah monster yang ekstra jahat. Meskipun hanya menyumbang kurang dari 10% produksi plastik nasional, namun plastik sekali pakai ternyata berkontribusi terhadap mayoritas polusi di laut. Ironisnya plastik adalah materi kuat yang tahan ratusan tahun, tapi malah dirancang untuk dipakai hanya 30 menit lalu dibuang. Ini tidak masuk akal, dan ini harus disudahi.” – Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

“Dalam laporan Greenpeace berjudul Sebuah Krisis Kenyamanan yang diluncurkan tahun lalu, bisnis perusahaan barang kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) termasuk produk makanan, tumbuh sebesar 1-6 persen per tahun. Ini artinya volume sampah kemasan plastik akan terus bertambah. Mengingat tingkat daur ulang yang sangat rendah, maka harus ada tindakan nyata dari produsen dan pemerintah untuk mengendalikan suplai plastik sekali pakai dengan cara menerapkan ekonomi sirkuler khususnya lewat konsep penggunaan kembali (reuse).” – Atha, Greenpeace Indonesia campaigner.
“Saat mengumpulkan sampah di perairan teluk Jakarta Divers Clean Action rmenemukan sebesar 63% dari sampah non-organik adalah plastik sekali pakai. Sampah shampoo, makanan, minuman, bungkus obat, dari puluhan tahun lalu seringkali ditemukan masih dalam kondisi baik di lautan. Ketika produksi sampah ini terus meningkat dan tidak didaur ulang maka sangat mungkin plastik sekali pakai ini masuk ke laut dan berakhir menjadi mikroplastik. Di Bali kami menemukan 1 partikel mikroplastik dalam 300 hingga 3000 liter air laut serta timbunan sampah kemasan plastik sekali pakai di pesisir pantainya mencapai 30.50% hingga 74.89% banyaknya dari total sampah yang ditemukan, tingginya jumlah sampah plastik di Bali ini berpotensi merusak wisata bahari Indonesia.” – Swietenia Puspa, Founder & Executive Director Divers Clean Action.

Sementara khusus untuk kondisi Jakarta, “Keadaan Jakarta darurat sampah disebakan tidak berjalannya aturan dan kebijakan Sampah secara nasional maupun di daerah. Lebih dari 10 tahun lalu, yakni sejak keluarnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 mengakui bahwa pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Lebih lanjut, meskipun secara nasional kita telah memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 yang didalamnya memerintahkan produsen wajib menggunakan bahan baku produksi yang dapat diguna ulang dan menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk diguna ulang, juga belum berjalan karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum mengeluarkan kebijakan teknis sesuai dengan perintah PP tersebut. Keadaan yang sama juga terjadi di Jakarta, dimana Pemerintah Daerah (Pemda) tidak maksimal menjalankan Perda Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.” – Tubagus Soleh Ahmadi, WALHI Jakarta.
“Sebelum terlambat kita harus menentukan sikap apakah mau menjadi bagian dari masalah atau bagian dari solusi. Melalui keterlibatan Indorelawan dalam gerakan monster plastik kami ingin dapat mengakomodir suara mereka yang ingin menjadi bagian dari solusi. Mari kita gerakkan perubahan bersama sama.” – Maritta Rastuti, Direktur Eksekutif Indorelawan.

Unduh siaran pers disini.
Unduh daftar kolaborator disini.
Previous Post

Civil Society Organisations Invite Public to Join the Biggest Plastic March in Jakarta

Next Post

LSM Lingkungan Ingatkan Presiden Terpilih untuk Memprioritaskan Program Pembangunan yang Berkelanjutan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

Budidaya Maggot BSF, Solusi Kurangi Sampah Makanan yang Bernilai Ekonomis

February 1, 2023
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

7373
Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023: Dorong Pemerintah serta Produsen untuk Menghentikan Pencemaran Plastik

1371
plastic treaty

Mengungkap Solusi Palsu dalam Negosiasi Perjanjian Internasional tentang Plastik

928
Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

Perdana, Kabupaten Gresik Akhirnya Punya Kampung Bebas Sampah Zero Waste Cities

98
Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

April 22, 2025
Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

April 22, 2025
Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

April 9, 2025
Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

March 21, 2025

Recent News

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

Bahaya! Mikroplastik Ditemukan pada Jajanan Anak Sekolah, Apa Saja Akibatnya? 

April 22, 2025
Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

Kajian PLTSa di Indonesia: Sampah jadi Energi Listrik, Menyelesaikan atau Menambah Masalah? 

April 22, 2025
Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

Aksi Jelajah Pasar dan Belanja Minim Plastik di Pasar Jebres: Langkah Nyata Menuju Kota Ramah Lingkungan

April 9, 2025
Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

Banyumas Belum Jadi Kisah Sukses, AZWI Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Sampah

March 21, 2025
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

  • Facebook
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • LinkedIn

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
    • Plastics Treaty
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In