Monday, August 8, 2022
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Siaran Pers
    • Reportase
  • Publikasi
    • Kisah Anggota
    • Buletin
    • Infografik
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Semu
  • Hasil Riset AZWI
    • Hasil Riset
  • Tentang Kami
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Siaran Pers
    • Reportase
  • Publikasi
    • Kisah Anggota
    • Buletin
    • Infografik
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Semu
  • Hasil Riset AZWI
    • Hasil Riset
  • Tentang Kami
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Berita

‘Monster Plastik’ Mengintai di tengah Tren Kenaikan Belanja Daring Masa Pandemi

by Aliansi Zero Waste Indonesia
October 21, 2020
in Berita
Reading Time: 4min read
0
‘Monster Plastik’ Mengintai di tengah Tren Kenaikan Belanja Daring Masa Pandemi
0
SHARES
949
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis : Dwi Rahmawati

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 masih belum nampak kepastian akan berakhir. Manusia dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari seperti aktifitas kerja, sekolah hingga belanja. Belanja daring atau online yang selama pra pandemi sudah cukup marak semakin naik trendnya seiring adaptasi kebiasaan baru warga. Hasil riset McKinsey and Company menunjukkan sebanyak 34 persen orang Indonesia mengakui terjadi peningkatan belanja, terutama makanan secara online. Peningkatan ini dipengaruhi oleh adanya pembatasan jam buka toko dan himbauan untuk mengurangi aktivitas keluar rumah kecuali untuk kegiatan penting dan mendesak. 

Selain faktor Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kenaikan tren belanja daring didorong berbagai penawaran menarik mulai dari diskon hingga layanan antar gratis. Menurut data iPrice, data kebiasaan belanja online di Indonesia selama periode Februari sampai Maret tahun 2020 meningkat signifikan. Adapun jenis barang paling dicari adalah perlengkapan pencegahan virus (masker, hand sanitizer), peralatan hobi, keperluan bekerja dan sekolah dari rumah serta makanan dan minuman. 

Namun, ada hal penting yang luput dari perhatian dan sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang akibat dari tren kenaikan belanja daring yaitu potensi kehadiran “monster plastik”. Monster plastik merupakan simbol limbah plastik sekali pakai dengan jumlah sangat banyak sehingga memunculkan ancaman dan bisa membawa bencana ekologis secara luas. Sebagai contoh, masalah banjir yang menjadi agenda tahunan di kota Jakarta atau beberapa ikan yang terpapar mikroplastik karena keadaan sungai dan laut yang tercemar sampah plastik. Mungkin ini hanya sebagian kecil dari permasalahan sampah plastik di Indonesia yang kian mencekam dan mengkhawatirkan.

Berdasarkan Keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, pandemi telah meningkatkan jumlah sampah plastik rumah tangga dari 14 persen ke 21 persen. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis data 96 persen paket belanja online dibungkus dengan bahan plastik. Dalam paket belanja daring terdapat selotip, bungkus plastik dan bubble wrap menjadi jenis plastik yang sering ditemukan. Pada sisi lain, kesadaran akan pentingnya pengurangan dan pemilahan sampah sudah menjadi pengetahuan umum, namun dalam praktik keseharian belum menjadi perilaku yang dominan di kalangan warga. 

Plastik Paket Belanja Daring Tanggung Jawab Siapa?

Siapa yang paling bertanggung jawab dalam mengelola sampah plastik yang dihasilkan dari belanja online? Jawabannya tentu diri kita sendiri. Akan tetapi kerjasama baik dari penjual, ekspedisi dan kita juga mempunyai peran penting dalam mengupayakan tren belanja online yang ramah lingkungan supaya lebih efektif.

Untuk itu kita sebagai pembeli selayaknya perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, mencari toko yang dekat dengan rumah supaya jejak karbon dari transportasi dapat diminimalisir dan kita bisa ambil langsung barang dengan tas belanja sendiri. Kedua, mulai melirik produk yang berasal dari brand lokal sebagai upaya membantu perekonomian mereka di waktu yang sulit ini. Ketiga, memberi catatan pada online shop untuk tidak membungkus dengan bubble wrap dan mengubahnya menjadi kertas atau kain yang sudah tidak terpakai lagi. Keempat, menghindari pembelian kemasan sachet sehingga tidak mengakibatkan tumpukan sampah semakin banyak. Kelima, memanfaatkan kembali pembungkus plastik belanja untuk melindungi buku di rak agar tidak menguning apabila keadaannya masih bagus dan layak digunakan.

Selain pembeli, penjual juga dapat mendukung belanja daring minim sampah. Penjual dapat mengganti bubble wrap dengan kain perca, koran atau majalah bekas untuk mengganjal produk rawan pecah. Selanjutnya, penjual berkomunikasi dengan jasa ekspedisi untuk tidak menambahkan selotip maupun pembungkus tambahan secara berlebihan. Bahkan, penjual dapat memberikan saran kepada ekspedisi supaya pengepakan menggunakan plastik bekas layak pakai. Sedangkan untuk pihak ekspedisi dapat menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) yang memperhatikan lingkungan misalnya dengan minimalisasi pembungkusan ulang barang.

Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak seperti penjual, ekspedisi dan kita sebagai pembeli, diharapkan produksi sampah yang dihasilkan dari kegiatan berbelanja online dapat berkurang. Mari kita merubah kebiasaan demi bumi dan masa depan!

Referensi :

https://www.tribunnews.com/techno/2020/05/28/wabah-covid-19-bikin-tren-belanja-online-meningkat.

http://lipi.go.id/berita/single/Peningkatan-Sampah-Plastik-dari-Belanja-Online-dan-Delivery-Selama-PSBB/22037

https://www.medcom.id/nasional/metro/lKYxlR3k-jumlah-sampah-plastik-berlipat-imbas-belanja-online

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4971620/tren-belanja-online-selama-pandemi-covid-19-di-indonesia

Profil Penulis

Perempuan berusia 20 tahun yang selalu ingin menginspirasi kaum milenial melalui tulisan untuk melek terhadap berbagai isu lingkungan di sekitarnya. 

Tags: belanja onlinecovid-19pandemi
Previous Post

Infografik : Tantangan Petugas Sampah Saat Pandemi

Next Post

Saatnya SMA Merdeka dari Sampah Plastik Sekali Pakai

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Insinerasi Limbah Medis: Solusi Jangka Panjang dan Berkelanjutan?

November 21, 2020
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

April 7, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Forum Daerah Bebas Plastik: Capaian Kota Pesisir Dalam Mengurangi Sampah Plastik di Laut

1044
Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

146
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

47
Mikroplastik, Si Monster Mungil Nan Mengerikan

Udara Jawa Timur Terkepung Mikroplastik

34
Sungai Musi Tercemar

Sungai Musi Tercemar

August 8, 2022
Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

August 8, 2022
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

July 22, 2022
Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

July 17, 2022

Recent News

Sungai Musi Tercemar

Sungai Musi Tercemar

August 8, 2022
Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

August 8, 2022
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia  

July 22, 2022
Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

Stop Sachet: Bangun Gerakan untuk Mendukung Pembatasan Sachet

July 17, 2022
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Categories

  • Berita
  • Buletin
  • Fair Transition
  • False Solutions
  • Kisah Anggota
  • Reportase
  • Siaran Pers
  • Single-Use Plastic Reduction
  • Uncategorized
  • Upstream Advocacy
  • Waste Trade
  • Zero Waste Cities

Follow Us

  • Anggota
  • Dewan Pengarah
  • Hasil Riset
  • Home Page
  • Jejaring
  • Justice Transition
  • perbaikan
  • Plastik Sekali Pakai
  • Privacy Policy
  • Sampah Impor
  • Sekretariat Nasional
  • Solusi Semu
  • Survei Langkah Cegah Sampah
  • Tentang Kami
  • Upstream Advocacy
  • Zero Waste Cities

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia by Aradev.

No Result
View All Result
  • Anggota
  • Dewan Pengarah
  • Hasil Riset
  • Home Page
  • Jejaring
  • Justice Transition
  • perbaikan
  • Plastik Sekali Pakai
  • Privacy Policy
  • Sampah Impor
  • Sekretariat Nasional
  • Solusi Semu
  • Survei Langkah Cegah Sampah
  • Tentang Kami
  • Upstream Advocacy
  • Zero Waste Cities

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia by Aradev.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In