Pembalut sekali pakai adalah salah satu produk yang lazim digunakan untuk menampung darah haid para perempuan masa kini. Selain praktis, pembalut sekali pakai juga dinilai lebih ekonomis. Namun pernahkah kamu berpikir bahwa pembalut sekali pakai berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan? Adakah terlintas keinginan berhenti memakainya? Sebelum berpikir lebih jauh, yuk cek fakta terkait pembalut sekali pakai.
- Membahayakan Kesehatan
Pembalut sekali pakai diproduksi secara massal dengan melewati berbagai proses kimiawi. Pembalut ini membahayakan pengguna karena mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti pemutih, dioxin, pestisida, dan fragrance. Pembalut sekali pakai tidak terbuat dari 100% katun melainkan dari cellulose gel dan plastik sehingga mengandung berbagai macam bahan kimia.
Penelitian yang dilakukan oleh Women’s Voices for the Earth pada tahun 2014 menemukan kandungan aseton serta bahan berbahaya lainnya seperti styrene dalam pembalut sekali pakai. Kandungan tersebut dikategorikan sebagai bahan kimia karsinogen pemicu kanker oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tak hanya itu, WHO menyatakan zat-zat beracun seperti dioxin bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit lain seperti thyroid malfunction, infertility dan masalah imun.
- Sulit Terurai
Bukan hanya berbahaya bagi kesehatan, pembalut sekali pakai juga berdampak buruk bagi lingkungan. Hal ini karena pembalut sekali pakai sebagian besar bahannya adalah plastik dengan sekitar 42 persen berasal dari bahan superabsorben polimer yang baru bisa terurai setelah ratusan tahun.
Satu pembalut sekali pakai setara dengan 4 kantong kresek sekali pakai. Artinya, setiap perempuan yang menggunakan pembalut sekali pakai sama dengan membuang sekitar 40.000 – 60.000 tas plastik selama hidupnya. Bayangkan, sudah berapa banyak sampah pembalut sekali pakai yang saat ini belum terurai?
- Mencemari Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklasifikasikan limbah pembalut sekali pakai sebagai sampah tidak terolah yang hanya bisa dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akibatnya, sampah jenis ini terus menumpuk dan seiring dengan berjalannya waktu akan mengeluarkan gas metana yang berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim global.
Tak hanya itu, penggunaan pembalut sekali pakai juga berakibat pada pencemaran sungai dan laut. Berdasarkan penelitian dari Ecoton, pembalut dan popok sekali pakai menjadi penyebab pencemaran perairan seperti sungai serta membuat ikan mengalami perubahan jenis kelamin.
Alternatif Pengganti Pembalut Sekali Pakai
Melihat dampak yang ditimbulkan oleh pembalut sekali pakai, tak ada salahnya untuk mulai beralih kepada jenis pembalut yang lain. Seperti misalnya menstrual cup dan menstrual pad. Kedua produk ini bisa menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan dan juga menjaga kelestarian lingkungan. Lalu apa kelebihan dan kekurangan kedua produk ini?
- Menstrual Cup
Menstrual cup adalah produk yang berfungsi menampung darah menstruasi dan dapat digunakan berkali-kali. Tidak seperti pembalut atau tampon yang bekerja dengan cara menyerap darah menstruasi, menstrual cup menampung darah menstruasi di dalam vagina kemudian dapat dibersihkan untuk dipergunakan kembali.
Menstrual cup berbentuk seperti cangkir kecil dengan bahan karet atau silikon yang fleksibel. Produk ini dapat digunakan hingga 12 jam saat menstruasi, sementara tampon atau pembalut hanya untuk pemakaian 4-6 jam saja. Sebagian perempuan mengatakan penggunaan cangkir menstruasi ini lebih mudah, efisien, dan murah daripada produk lain.
Kelebihan menstrual cup lain adalah anti bocor. Hal ini karena cangkir menstruasi dapat menampung 1 ons (29.57 ml) cairan. Tak hanya itu, produk ini juga dapat menghilangkan bau tidak sedap saat haid karena bersifat kedap udara.
Meski demikian terdapat pro dan kontra dalam penggunaan menstrual cup ini, terutama di kalangan perempuan Asia. Hal ini karena penggunaan produk ini yang harus dimasukkan ke dalam vagina.
- Menstrual Pads
Menstrual pads adalah jenis pembalut yang terbuat dari kain. Jika dilihat dari segi bentuknya, menstrual pads memiliki kesamaan dengan pembalut sekali pakai pada umumnya. Namun satu hal yang perlu digaris bawahi adalah sifatnya reusable alias bisa digunakan berkali-kali. Menstrual pads biasanya bermotif bergantung kain yang dipakai.
Hal penting dari penggunaan produk ini adalah aman bagi kesehatan. Menstrual pads tidak mengandung bahan kimia sebagaimana pembalut sekali pakai. Bahan kimia seperti klorin tidak akan dibutuhkan untuk menstrual pads karena warna alami kain yang digunakan.
Keuntungan lain dari penggunaan menstrual pads adalah nyaman untuk dipakai, terhindar dari bau tidak sedap dan murah. Bahan menstrual pads yang terbuat dari kain membuatnya mudah mengikuti lekuk organ sehingga pemakainya menjadi nyaman.
Tidak perlu takut menggembung dan tidak perlu takut bocor. Menstrual Pads juga menghindarkan dari bau tidak sedap karena terdapat pori kain yang membuat sirkulasi udara menjadi lancar. Alhasil, tidak ada namanya bau tidak sedap selama haid.
harga menstrual pad relatif murah, sehingga bisa menghemat pengeluaran bulanan. Jangka waktu pemakaian menstrual pads relatif panjang, pengeluaran membeli pembalut tiap bulan bisa ditekan. Beda halnya apabila menggunakan pembalut sekali pakai yang membutuhkan persediaan cukup dan pembelian rutin setiap bulan. (Kia)