Pemerintah Kota Bandung beserta Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Juara menggelar uji coba pengurangan pemakaian plastik sekali pakai, Senin, 15 November 2021 lalu. Uji coba pasar bebas plastik Bandung ini diterapkan di dua titik yakni Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit. Ini adalah kali pertama Kota Bandung memiliki Pasar Bebas Plastik.
Seperti dijelaskan Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana dalam sambutannya dalam kegiatan Kick-Off Program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan di Kota Bandung pada tanggal 18 Februari 2021 lalu, Pemerintah Kota Bandung berkomitmen kurangi penggunaan plastik.
“Kami juga meminta peran serta masyarakat dalam pengurangan penggunaan sampah plastik serta diberlakukannya kawasan bebas plastik. Kick-off penetapan pasar bebas plastik dan ramah lingkungan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pengurangan penggunaan sampah plastik. Ini juga menjadi implementasi dari Peraturan Walikota Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Setelah Kick-off ini saya meminta semua dinas berkolaborasi melakukan langkah konkret terkait pengelolaan sampah di pasar, sebab kegiatan ini merupakan upaya untuk mengurangi sampah dari hulu hingga ke hilir. Selain itu alternatif pengganti plastik harus tersedia di pasar, dan ini dapat menjadi peluang bagi UMKM untuk menyediakan produk kreativitasnya berupa kemasan yang ramah lingkungan,” katanya.
Berbagai macam kegiatan sosialisasi dan edukasi telah dilakukan di kedua pasar, mulai dari riset konsumsi plastik, diskusi bersama para pedagang, penandatanganan komitmen antar pihak, door-to-door panduan belanja bebas plastik kepada para pedagang, serta bentuk kampanye dan sosialisasi lainnya baik yang dilakukan secara online maupun tatap muka di dalam area pasar.
“Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh GIDKP, sebanyak 416 juta lembar kantong plastik dalam satu tahun dihasilkan dari pasar rakyat saja atau sekitar 45% dari keseluruhan sumber kantong plastik (selain dari pusat perbelanjaan, toko modern, dan restoran). Ini juga merupakan dampak dari pasar rakyat yang masih menjadi tujuan utama belanja kebutuhan sehari-hari,” ujar Koordinator Nasional GIDKP Rahyang Nusantara beberapa waktu lalu.
Selain itu, Rahyang menjelaskan bahwa pasar rakyat juga memiliki keunikannya tersendiri, dari mulai adanya proses tawar menawar antara pedagang dan konsumen, serta bentuk-bentuk interaksi yang khas lain yang terdapat di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, GIDKP yang juga merupakan anggota AZWI, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dari mulai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara dalam melakukan eksperimen model pasar bebas plastik percontohan pertama di Kota Bandung.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengatakan pemerintah maupun masyarakat harus bekerjasama dalam meramaikan program ini. Sebab, menurutnya menjadikan tren pasar bebas plastik di pasar tradisional akan membuat semua lapisan masyarakat mengerti bahwa pasar yang keren adalah pasar yang tidak lagi menyediakan kantong kresek.
“Mari kita berbondong-bondong untuk menggaungkan itu bersama para komunitas untuk berbelanja ke pasar yang tidak menyediakan plastik. Kita juga perlu melakukan even-event di pasar yang sudah menerapkan hal tersebut untuk menyuguhkan suatu lingkungan bahwa pasar bisa untuk tidak menyediakan kresek dan akan membuat orang banyak datang ke pasar tersebut. Nah itu beberapa upaya yang dapat kita lakukan bersama teman-teman dari GIDKP untuk mempromosikan pasar-pasar ini menjadi keren ketika pasar ini tidak menyediakan lagi kantong kresek,” ujarnya.
Lebih lanjut, dari pantauan AZWI beberapa hari sebelum uji coba tersebut dilaksanakan, terlihat selebaran dan spandul bertuliskan ‘Omat bawa tas belanja sendiri saat berbelanja yah,‘ di setiap sudut pasar. Pengunjung yang hendak berbelanja di pasar bebas plastik Bandung yakni Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit diharapkan bisa membawa sendiri tas belanja karena para pedagang tidak akan menyediakan kantong plastik. (Kia)