Sunday, January 29, 2023
  • Login
EnglishIndonesian
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring
No Result
View All Result
Aliansi Zero Waste Indonesia
EnglishIndonesian
Home Reportase

Sungai Musi Tercemar

by Aliansi Zero Waste Indonesia
August 8, 2022
in Reportase
Reading Time: 3min read
0
Sungai Musi Tercemar
0
SHARES
135
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama Aliansi Peduli Musi kembali menyelusuri kondisi Sungai Musi, Palembang. Kali ini, ditemukan beberapa jenis ikan yang telah terkontaminasi mikroplastik. Tercatat setidaknya empat jenis ikan yang dianalisis mengandung mikroplastik di dalam lambungnya, yakni ikan seluang (Rasbora daniconius), Lampam (Barbonymus schwanenfeldii), sapil atau tembakan (Helostoma temminkii), dan ikan Belanak (Mugil SP).

Seperti diungkapkan Peneliti Lembaga Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi bahwa pencemaran mikroplastik di Sungai Musi merupakan kadar tertinggi dibanding sungai-sungai lain di Pulau Sumatera. Dari hasil pengukuran kualitas air, beberapa parameter seperti klorin dan fosfat di temukan sudah melebihi baku mutu sesuai PP 22 tahun 2022 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kandungan klorin sebesar 0.18 ppm melebihi baku mutu sebesar 0.03 ppm dan fosfat sebesar 0.70 melebihi baku mutu sebesar 0.2 ppm untuk sungai yang di gunakan sebagai bahan baku air PDAM.

Sampel ikan tersebut diambil dari Pasar Ikan di bawah Jembatan Musi 2 pada Minggu (17/7) lalu. Kemudian dari hasil analisis di Laboratorium Mikroplastik Ecoton di Gresik, menunjukan bahwa kandungan mikroplastik di tiap ikan berbeda-beda. Untuk Ikan seluang terkandung lima Partikel Mikroplastik (PM) per ekor, 7PM per ekor ikan sapil, 10 PM per ekor lampam, dan 13-14 PM per ekor ikan belanak. Adapun jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fiber atau benang serat, filament, serta granula.

“Dengan ini ditegaskan bahwa Sungai Musi dalam kondisi kritis, atau darurat sampah plastik, sebab apabila dibiarkan akan mengancam kesehatan manusia, mengingat air Sungai Musi digunakan sebagai bahan baku PDAM,” tegasnya.

Selain pengukuran kualitas, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara juga melakukan brand audit atau melihat merk yang di temukan di sungai Musi. Dari brand audit di temukan produk dari perusahaan wing surya paling banyak di temukan, kemudian Unilever dan Indofood, terang Putri ayu Miranda(21 tahun) mahasiswa jurusan hubungan Internasional Universitas Sriwijaya yang ikut dalam penelitian. Aliansi Peduli Musi terdiri dari komunitas pencinta alam K9, Spora Institute, Telapak sumsel dan BEM FISIP UNSRI. Aliansi ini didirikan karena keprihatinan terhadap masalah yang terjadi di sungai Musi serta ikut partisipasi dalam kegiatan Ekspedisi Sungai Nusantara yang dilakukan oleh yayasan ECOTON. Amirudin dari yayasan ECOTON yang ikut dalam Ekspedisi Sungai Nusantara mengatakan kalau kandungan klorin dan fosfat yang sudah di atas baku mutu menunjukkan kalau sungai Musi belum menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat. Limbah industri dan aktivitas perkebunan yang ada di sungai Musi di mungkinkan menjadi penyumbang terbesar terjadinya pencemaran di sungai Musi. Tambah Amiruddin.

Aliansi Sungai Musi Melakukan Kegiatan Brand Audit Sampah Plastik Sachet Yang Berasal Dari Sungai Musi

Sedangkan menurut Mulyana Santa (22 tahun) relawan Spora Institute, mengatakan kalau banyaknya sampah yang di temukan karena belum adanya fasilitas  dan sistem pengangkutan sampah yang baik. Sehingga masyarakat banyak membuang sampahnya ke sungai Musi. “Masyarakat sebaiknya perlu di berikan informasi dan pendidikan lingkungan supaya masyarakat lebih sadar, Selain itu juga fasilitas tempat sampah yang memadai perlu di sediakan oleh pemerintah kota Palembang supaya masyarakat tidak buang sampah sembarangan ke sungai. Sampah yang di buang ke sungai akan terfragmentasi atau pecah menjadi serpihan mikroplastik, dari penelitan tim Aliansi Peduli Musi dan tim ekspedisi sungai Nusantara menunjukkan bahwa partikel mikroplastik  sudah di temukan di sungai Musi dan ini berbahaya jika terkonsumsi,” tambah Santa.

Hariansyah usman dari Perkumpulan Telapak bagian sumsel mengatakan kalau seharusnya pemerintah pusat lebih serius dan memberikan sanksi yang tegas bagi industri yang memcemari sungai Musi. Sungai Musi merupakan bahan baku air bersih PDAM Palembang, sehingga sungai Musi merupakan bagian penting bagi kehidupan masyarakat Palembang. Hariansyah usman mengatakan kalau produsen harusnya juga ikut bertanggung jawab atau EPR (Extended Producer’s Responsibility) terhadap sampah yang mereka hasilkan sesuai dengan amanat UU No 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. “Dengan adanya peraturan ini sebenarnya pemerintah kota palembang dan provinsi Sumatera Selatan bisa mendorong Produsen untuk ikut menyediakan fasilitas pengolahan sampah, sehingga bukan hanya masyarakat yang di salahkan dalam permasalahan sampah di kota palembang,” pungkas Hariansyah Usman.

Tags: ecotonekspedisi sungai nusantaramikroplastikpalembangplastik sekali pakaisungai musizero waste
Previous Post

Perjanjian Internasional tentang Plastik: Peluang Solusi terhadap Plastik Sekali Pakai

Next Post

Cegah Pencemaran Popok Sekali Pakai ke Sungai, Ini Pentingnya Keberadaan Droppo 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Anak Muda dan Zero Waste; Dari Perubahan Gaya Hidup Hingga Kebijakan

April 2, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Insinerasi Limbah Medis: Solusi Jangka Panjang dan Berkelanjutan?

November 21, 2020
Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019, Solusi Jitu Pengurangan Sampah Produsen?

February 19, 2021
5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

5 Rekomendasi Bulk Store Keren di Jakarta untuk Kamu!

February 9, 2021
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Forum Daerah Bebas Plastik: Capaian Kota Pesisir Dalam Mengurangi Sampah Plastik di Laut

1533
Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

Infografik : Rekomendasi Untuk Meringankan Beban Petugas Sampah

188
Mikroplastik, Si Monster Mungil Nan Mengerikan

Udara Jawa Timur Terkepung Mikroplastik

81
Gaya Hidup Zero Waste Sebagai Solusi Hidup Minim Sampah

Indonesia and Other Countries’ Efforts in Ending Plastic Pollution

47
Menuju HPSN 2023: Journalist Competition by AZWI

Menuju HPSN 2023: Journalist Competition by AZWI

January 19, 2023
40% Didominasi Sampah Organik, Kampung Siba Siapkan 150 Komposter

40% Didominasi Sampah Organik, Kampung Siba Siapkan 150 Komposter

January 17, 2023
Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik Dampak Amburadul Tata Kelola Sampah

Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik Dampak Amburadul Tata Kelola Sampah

December 30, 2022
Bahaya di Balik Maraknya Sampah Plastik Sachet

Mengulik Penerapan EPR di Indonesia

December 12, 2022

Recent News

Menuju HPSN 2023: Journalist Competition by AZWI

Menuju HPSN 2023: Journalist Competition by AZWI

January 19, 2023
40% Didominasi Sampah Organik, Kampung Siba Siapkan 150 Komposter

40% Didominasi Sampah Organik, Kampung Siba Siapkan 150 Komposter

January 17, 2023
Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik Dampak Amburadul Tata Kelola Sampah

Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik Dampak Amburadul Tata Kelola Sampah

December 30, 2022
Bahaya di Balik Maraknya Sampah Plastik Sachet

Mengulik Penerapan EPR di Indonesia

December 12, 2022
Aliansi Zero Waste Indonesia

Aliansi Zero Waste Indonesia | Go For Zero Waste

Follow Us

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Artikel
    • Reportase
    • Siaran Pers
    • Feature
  • Publikasi
    • Laporan
    • Buletin
  • Isu Strategis
    • Plastik Sekali Pakai
      • Sachet
      • Ban the Big 5
      • Alternative Delivery System
    • Zero Waste Cities
    • Sampah Impor
    • Upstream Advocacy
    • Justice Transition
    • Solusi Palsu
      • Teknologi Termal
      • RDF
      • Bioplastik
      • Ecobrick
  • Tentang Kami
    • Profil Aliansi
    • Anggota
    • Dewan Pengarah
    • Sekretariat Nasional
    • Jejaring

© 2020 Aliansi Zero Waste Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In